Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengungkapkan seorang warga Desa Dermojayan, Kecamatan Srengat meninggal dunia terdampak hujan deras disertai angin kencang, Sabtu sore.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttryanto di Blitar, Sabtu, menyebutkan korban meninggal dunia bernama Khoirunisa (50), warga Dusun Demangan, Desa Dermojayan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Saat hujan deras disertai angin kencang, korban sedang di kandang ayam di desa itu. Peristiwa tersebut mengakibatkan pohon tumbang yang menimpa kandang ayam. Korban tertimpa reruntuhan bangunan kandang dan pohon.
"Kejadiannya ada pohon tumbang akibat hujan deras disertai dengan angin yang menimpa kandang ayam. Korban (dibawa) ke Rumah Sakit Al Ittihad, hasil pemeriksaan dokter piket tidak ditemukan luka terbuka namun diduga mengalami luka dalam," katanya.
Hujan disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar, yakni Kelurahan Wlingi, Desa Ngadirenggo, Desa Tegalasri (Kecamatan Wlingi), Kelurahan Togogan dan Desa Dermojayan (Kecamatan Srengat), Desa Pikatan dan Desa Kolomayan (Kecamatan Wonodadi), Desa Candirejo dan Desa Dadaplangu (Kecamatan Ponggok) serta Desa Ngaringan (Kecamatan Gandusari).
Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, antara lain menutup jalan dan menimpa beberapa rumah warga.
Selain satu orang meninggal dunia, satu orang lainnya mengalami luka ringan. Korban luka ringan, Lami (80), warga Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok. Saat kejadian, korban berada di teras. Ia mengalami luka-luka lecet dan langsung mendapatkan perawatan medis.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi. Satu sepeda motor rusak tertimpa pohon tumbang. Kejadian itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan milik warga rusak berat dan ringan.
Berdasarkan laporan BMKG, hujan deras disertai angin kencang terjadi mulai 31 Oktober hingga awal November 2024. Fenomena itu melanda wilayah Jawa Timur.
Untuk di Blitar, ia menyebut, hujan deras dan disertai angin kencang terjadi pada 31 Oktober dan 2 November 2024. Selain menyebabkan pohon tumbang, kejadian itu juga bangunan milik warga rusak.
Pihaknya sudah memberikan imbauan ke masyarakat terkait dengan fenomena hujan disertai dengan angin kencang sesuai dengan laporan BMKG. Masyarakat juga diimbau untuk melakukan mitigasi internal dengan melihat situasi rumah masing-masing, misalnya atap diperkuat, pohon perlu ditebang agar tidak terdampak fenomena tersebut.
"Jadi, kami mengimbau bagaimana warga mandiri berusaha, melakukan pengurangan risiko bencana. Penanganan bencana ini menjadi tanggung jawab bersama, jadi bukan hanya dari pemerintah saja, tapi seluruh warga dan pemangku kebijakan juga punya tanggung jawab," kata dia.
BPBD Kabupaten Blitar juga telah memberikan bantuan untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan termasuk memberikan terpal. Warga juga dibantu TNI dan Polri melakukan penanganan sisa material pohon tumbang dan bangunan yang rusak.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo mengaku sudah menerjunkan anggota untuk membantu warga yang terdampak bencana.
Ia juga menyebut korban meninggal di kandang ayam karena terdampak hujan disertai angin kencang itu.
"Korban di kandang ayam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttryanto di Blitar, Sabtu, menyebutkan korban meninggal dunia bernama Khoirunisa (50), warga Dusun Demangan, Desa Dermojayan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Saat hujan deras disertai angin kencang, korban sedang di kandang ayam di desa itu. Peristiwa tersebut mengakibatkan pohon tumbang yang menimpa kandang ayam. Korban tertimpa reruntuhan bangunan kandang dan pohon.
"Kejadiannya ada pohon tumbang akibat hujan deras disertai dengan angin yang menimpa kandang ayam. Korban (dibawa) ke Rumah Sakit Al Ittihad, hasil pemeriksaan dokter piket tidak ditemukan luka terbuka namun diduga mengalami luka dalam," katanya.
Hujan disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar, yakni Kelurahan Wlingi, Desa Ngadirenggo, Desa Tegalasri (Kecamatan Wlingi), Kelurahan Togogan dan Desa Dermojayan (Kecamatan Srengat), Desa Pikatan dan Desa Kolomayan (Kecamatan Wonodadi), Desa Candirejo dan Desa Dadaplangu (Kecamatan Ponggok) serta Desa Ngaringan (Kecamatan Gandusari).
Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, antara lain menutup jalan dan menimpa beberapa rumah warga.
Selain satu orang meninggal dunia, satu orang lainnya mengalami luka ringan. Korban luka ringan, Lami (80), warga Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok. Saat kejadian, korban berada di teras. Ia mengalami luka-luka lecet dan langsung mendapatkan perawatan medis.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi. Satu sepeda motor rusak tertimpa pohon tumbang. Kejadian itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan milik warga rusak berat dan ringan.
Berdasarkan laporan BMKG, hujan deras disertai angin kencang terjadi mulai 31 Oktober hingga awal November 2024. Fenomena itu melanda wilayah Jawa Timur.
Untuk di Blitar, ia menyebut, hujan deras dan disertai angin kencang terjadi pada 31 Oktober dan 2 November 2024. Selain menyebabkan pohon tumbang, kejadian itu juga bangunan milik warga rusak.
Pihaknya sudah memberikan imbauan ke masyarakat terkait dengan fenomena hujan disertai dengan angin kencang sesuai dengan laporan BMKG. Masyarakat juga diimbau untuk melakukan mitigasi internal dengan melihat situasi rumah masing-masing, misalnya atap diperkuat, pohon perlu ditebang agar tidak terdampak fenomena tersebut.
"Jadi, kami mengimbau bagaimana warga mandiri berusaha, melakukan pengurangan risiko bencana. Penanganan bencana ini menjadi tanggung jawab bersama, jadi bukan hanya dari pemerintah saja, tapi seluruh warga dan pemangku kebijakan juga punya tanggung jawab," kata dia.
BPBD Kabupaten Blitar juga telah memberikan bantuan untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan termasuk memberikan terpal. Warga juga dibantu TNI dan Polri melakukan penanganan sisa material pohon tumbang dan bangunan yang rusak.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo mengaku sudah menerjunkan anggota untuk membantu warga yang terdampak bencana.
Ia juga menyebut korban meninggal di kandang ayam karena terdampak hujan disertai angin kencang itu.
"Korban di kandang ayam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024