PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mendukung masyarakat untuk mampu siap dan siaga dalam menghadapi situasi yang berisiko dengan mengadakan simulasi keadaan darurat.

“Sebagai perusahaan yang memiliki risiko tinggi kejadian darurat kapan saja bisa terjadi. Ketika keadaan darurat terjadi semua harus siap tak terkecuali warga yang berada di sekitar wilayah operasi,” kata Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Simulasi itu melibatkan masyarakat RW 7 dan 8 Kelurahan Tanjung Perak Kecamatan Pabean Cantikan dan komponen kedaruratan Kota Surabaya seperti Pemadam Kebakaran, BPBD, RS PHC Tanjung Perak dan TNI/Polri serta camat setempat.

Ahad mengatakan masyarakat perlu mendapatkan pendidikan safety dasar setiap tahun dengan skenario yang berbeda-beda agar memperkaya referensi warga yang notabene sangat dekat dengan wilayah operasi.

Skenario yang dilakukan kali ini adalah Overfill akibat malfungsi alarm system sehingga mengakibatkan vapour atau uap gas yang berlebihan karena arah angin lari ke pemukiman warga.

Dalam simulasi, warga tampak lari teratur dipandu satpam Pertamina dan ada yang memainkan peran sebagai korban juga nampak menghayati perannya ditandu ke ambulans RS PHC.

Ahad menjelaskan warga harus bisa mengerti prioritas penanganan dan alur koordinasi dalam keadaan darurat termasuk di tengah kondisi panik.

“Ketua RT/RW harus memahami rute evakuasi, mengarahkan warga ke titik kumpul (muster point), serta penanganan seperti apa yang dilakukan pada saat kejadian," katanya.

Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menilai simulasi tersebut merupakan kegiatan kolaborasi positif dan patut dicontoh oleh berbagai perusahaan dan instansi.

“Artinya, kemandirian dalam penanganan bencana itu sudah ada dan terbukti pada simulasi ini bisa berjalan lancar," ujar Agus.

Dalam kegiatan turut diberikan APAR secara simbolis kepada warga sejumlah 22 unit sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi pemadaman api ringan yang terjadi di pemukiman warga seperti kebocoran kompor gas dan api ringan.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024