Pemerintah Kota Surabaya Jawa Timur melaksanakan rotasi dan pelantikan enam pejabat administrator dan pengawas yang berlangsung di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani yang memimpin jalannya pelantikan ini mengatakan, pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 800.1.3.3/23424/436.8.4/2024 tertanggal 31 Oktober 2024 tentang pengangkatan jabatan di lingkup Pemkot Surabaya.
"Ada enam pejabat yang dilantik. Ini sudah diamanahi bapak wali kota sebelum saya masuk, tapi sebagaimana kewenangan saya harus izin Kemendagri -Kementerian Dalam Negeri-. Jadi ini sudah ada izin dari Kemendagri dan juga sudah disetujui Pemprov Jatim," kata Restu Novi.
Restu Novi juga menjelaskan bahwa proses seleksi jabatan sudah dipersiapkan sebelumnya saat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masih aktif sebelum menjalani masa cuti.
Oleh karena itu, katanya, pelantikan ini bukanlah langkah yang diambil tanpa persetujuan dari Kemendagri.
"Jadi ini saya tinggal melantik. Tapi prosesnya semua sudah dilalui pada saat Bapak Eri Cahyadi masih menjabat Wali Kota Surabaya sebelum cuti," ujarnya.
Menurut Restu Novi, pelantikan kali ini bertujuan untuk mengisi beberapa jabatan kosong, sekaligus memberikan kesempatan promosi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dianggap kompeten. “Ada yang mutasi dan ada pula yang mengisi jabatan kosong," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya pelantikan selanjutnya, Restu Novi menyatakan bahwa hal itu akan menunggu kembalinya Wali Kota Eri Cahyadi dari masa cuti, untuk menentukan rotasi lebih lanjut.
'Nanti pasti akan ada lagi, terutama untuk mengisi posisi yang kosong karena pensiun dan lainnya. Selanjutnya itu kewenangan Pak Wali Kota," tuturnya.
Ia berpesan kepada para pejabat yang baru dilantik agar bekerja keras dan semangat dalam mengemban tugas.
"Setelah pelantikan ini semuanya harus bekerja gas pol dan semangat untuk mewujudkan Kota Surabaya yang sudah banyak prestasi dan melanjutkan pemerintahan yang sebelumnya," kata dia.
Selain itu, ia juga berharap para pejabat yang baru dilantik dapat melanjutkan pencapaian Pemkot Surabaya yang telah banyak meraih prestasi.
"Saya juga titip untuk meneruskan perjuangan-perjuangan pejabat-pejabat yang terdahulu yang digantikan," katanya.
Salah satu pejabat yang dilantik adalah Dhayfal Akbar yang sebelumnya bertugas sebagai Ajudan di Bagian Umum, Protokol, dan Komunikasi Pimpinan.
Dhayfal mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan untuk mengemban jabatan sebagai Lurah Sidosermo Kecamatan Wonocolo. Ia menilai bahwa pengalamannya selama bertugas sebagai ajudan dapat menjadi bekal penting dalam menjalani tugas baru.
"Saya sudah banyak belajar dari kepala daerah, khususnya Pak Eri dan Pak Armuji yang memimpin Surabaya dengan baik dan hebat. Mungkin saya bisa meniru kepemimpinan beliau," ujar Dhayfal.
Dhayfal, yang telah berkarir sebagai ASN selama empat tahun, juga menuturkan rencana kerjanya dalam waktu dekat. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan Pilkada 2024 berjalan lancar.
"Kita akan fokus pertama untuk Pilkada, bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat agar tidak golongan putih. Itu yang menjadi penekanan," katanya.
Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani yang memimpin jalannya pelantikan ini mengatakan, pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 800.1.3.3/23424/436.8.4/2024 tertanggal 31 Oktober 2024 tentang pengangkatan jabatan di lingkup Pemkot Surabaya.
"Ada enam pejabat yang dilantik. Ini sudah diamanahi bapak wali kota sebelum saya masuk, tapi sebagaimana kewenangan saya harus izin Kemendagri -Kementerian Dalam Negeri-. Jadi ini sudah ada izin dari Kemendagri dan juga sudah disetujui Pemprov Jatim," kata Restu Novi.
Restu Novi juga menjelaskan bahwa proses seleksi jabatan sudah dipersiapkan sebelumnya saat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masih aktif sebelum menjalani masa cuti.
Oleh karena itu, katanya, pelantikan ini bukanlah langkah yang diambil tanpa persetujuan dari Kemendagri.
"Jadi ini saya tinggal melantik. Tapi prosesnya semua sudah dilalui pada saat Bapak Eri Cahyadi masih menjabat Wali Kota Surabaya sebelum cuti," ujarnya.
Menurut Restu Novi, pelantikan kali ini bertujuan untuk mengisi beberapa jabatan kosong, sekaligus memberikan kesempatan promosi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dianggap kompeten. “Ada yang mutasi dan ada pula yang mengisi jabatan kosong," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya pelantikan selanjutnya, Restu Novi menyatakan bahwa hal itu akan menunggu kembalinya Wali Kota Eri Cahyadi dari masa cuti, untuk menentukan rotasi lebih lanjut.
'Nanti pasti akan ada lagi, terutama untuk mengisi posisi yang kosong karena pensiun dan lainnya. Selanjutnya itu kewenangan Pak Wali Kota," tuturnya.
Ia berpesan kepada para pejabat yang baru dilantik agar bekerja keras dan semangat dalam mengemban tugas.
"Setelah pelantikan ini semuanya harus bekerja gas pol dan semangat untuk mewujudkan Kota Surabaya yang sudah banyak prestasi dan melanjutkan pemerintahan yang sebelumnya," kata dia.
Selain itu, ia juga berharap para pejabat yang baru dilantik dapat melanjutkan pencapaian Pemkot Surabaya yang telah banyak meraih prestasi.
"Saya juga titip untuk meneruskan perjuangan-perjuangan pejabat-pejabat yang terdahulu yang digantikan," katanya.
Salah satu pejabat yang dilantik adalah Dhayfal Akbar yang sebelumnya bertugas sebagai Ajudan di Bagian Umum, Protokol, dan Komunikasi Pimpinan.
Dhayfal mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan untuk mengemban jabatan sebagai Lurah Sidosermo Kecamatan Wonocolo. Ia menilai bahwa pengalamannya selama bertugas sebagai ajudan dapat menjadi bekal penting dalam menjalani tugas baru.
"Saya sudah banyak belajar dari kepala daerah, khususnya Pak Eri dan Pak Armuji yang memimpin Surabaya dengan baik dan hebat. Mungkin saya bisa meniru kepemimpinan beliau," ujar Dhayfal.
Dhayfal, yang telah berkarir sebagai ASN selama empat tahun, juga menuturkan rencana kerjanya dalam waktu dekat. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan Pilkada 2024 berjalan lancar.
"Kita akan fokus pertama untuk Pilkada, bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat agar tidak golongan putih. Itu yang menjadi penekanan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024