Jember - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, belum efektif pascabanjir yang melanda desa setempat. "Siswa dan guru masih kerja bakti untuk membersihkan ruangan kelas sejak Jumat (9/3) hingga hari ini, karena banjir menyebabkan sejumlah ruangan kotor," kata guru SDN Wonoasri III Misti, Sabtu. Ratusan rumah di Dusun Curahlele dan Kraton, Desa Wonoasri terendam banjir setinggi 70 cm hingga 1,5 meter akibat hujan deras yang menyebabkan air Kali (sungai) Sanenrejo dan Sungai Curahnongko meluap ke pemukiman warga, Kamis (8/3), dan banjir sudah mulai surut pada Jumat (9/3). Data posko bencana di Balai Desa Wonoasri tercatat jumlah korban bencana banjir di Desa Wonoasri sebanyak 1.302 kepala keluarga (KK) dengan rincian di Dusun Curahlele sebanyak 571 KK dan Dusun Kraton sebanyak 731 KK. Menurut Misti, seluruh bangku dan kursi yang berada di ruangan kelas harus dikeluarkan, sehingga siswa dan guru bisa membersihkan lantai yang kotor akibat luapan banjir. "Kami juga membersihkan sejumlah perabotan sekolah yang terendam banjir bercampur lumpur, sehingga aktivitas belajar selama dua hari terakhir pascabanjir terpaksa diliburkan dahulu," tuturnya. Ia menjelaskan aktivitas belajar di SDN Wonoasri III akan kembali normal pada Senin (12/3), sehingga pihak sekolah mengimbau kepada siswa untuk belajar di rumah selama dua hari terakhir ini. "Mudah-mudahan tidak terjadi banjir lagi di Wonoasri karena aktivitas belajar di sekolah dapat terganggu, sedangkan siswa kelas 6 juga bersiap-siap menghadapi ujian dalam waktu dekat," ucapnya, berharap. Sementara Kepala Desa Wonoasri, Budi Santoso mengatakan sejumlah dusun di Desa Wonoasri selalu menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Curahnongko dan Sanenrejo karena letak desa yang lebih rendah dibandingkan sungai setempat. "Apabila hujan deras mengguyur di Desa Wonoasri selama beberapa jam, maka sudah bisa dipastikan air sungai meluap ke pemukiman warga," tuturnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012