Blitar - Jajaran petugas dari Kepolisian Sektor Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyelidiki kasus perampokan yang menimpa nasabah Bank BRI di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanan Kulon, kabupaten setempat.
Kepala Polsek Sanan Kulon AKP Agus Ahmad Fauzi, Rabu, mengemukakan, kasus perampokan itu menimpa Moh Thuri (42), warga Desa Rejoso, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
"Korban ini baru pulang mengambil uang dari Bank BRI Kota Blitar. Ia mengambil uang sebesar Rp106 juta," katanya.
Korban, kata dia, ditemani oleh rekannya Nuralli Hasyim (48), warga Dusun Tumpuk, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat dan Imam Mudawari (47), warga Dusun Ngluweng, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat saat mengambil uang yang rencananya digunakan untuk keperluan persiapan ibadah haji tersebut.
Kedua teman itu mengantarkan korban mengambil uang di bank dengan mengendarai sebuah mobil jenis panther dengan nomor polisi AG 1824 KB. Uang sebanyak Rp106 juta yang baru diambil dari bank itu ditaruh di sebuah tas warna hitam bersama berkas-berkas untuk kelengkapan ibadah haji.
Sampai di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, mobil itu berhenti di depan warung yang berjualan sate. Mobil yang ditumpangi mereka diparkir di tepi jalan menghadap ke arah barat.
"Namun, tas yang berisi uang tidak dibawa hanya ditaruh di tengah kursi pengemudi. Untuk kursi samping kiri dan pintu dikunci semua," ucap Kapolsek.
Namun, lanjut dia, korban kaget karena pintu kaca mobil sebelah kanan depan sudah pecah berantakan dan dalam kondisi terbuka. Uang yang baru diambil dari bank juga hilang.
Kapolsek mengatakan, masih melakukan penyelidikan kasus ini. Pihaknya masih meminta keterangan dari para saksi mata, terutama warga sekitar dan pegawai di warung yang kemungkinan mengetahui kasus ini.
"Kami masih minta keterangan dari para saksi yang kemungkinan tahu kejadian ini. Kami belum bisa gambarkan pasti, dan kami akan berusaha keras untuk mengungkapnya," kata Kapolsek menegaskan.
Ia juga minta agar warga lebih berhati-hati, terutama ketika membawa benda berharga, seperti uang. Terlebih lagi, dalam jumlah yang cukup banyak.
Diharapkan, benda-benda itu disimpan dan dibawa masuk, apabila ditinggal cukup lama, guna menghindari aksi perampokan, seperti yang menimpa Moh Thuri (42).
Sementara itu, Moh Thuri yang dikonfirmasi mengaku masih kaget dengan kejadian ini. Ia tidak percaya, uang yang rencananya untuk keperluan ibadah haji itu dirampok orang.
Ia berharap, polisi segera menemukan pelaku, hingga uang miliknya bisa kembali. "Saya masih kaget. Uang itu sangat penting," kata Moh Thuri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012