Bojonegoro - Diknas Bojonegoro memprogramkan memperbaiki 1.096 lokal SDN yang rusak berat di wilayah setempat, pada 2012 ini, dengan biaya sebesar Rp156 miliar.
Kepala Diknas Bojonegoro Husnul Khuluq, Selasa mengatakan, perbaikan lokal gedung SDN yang rusak dengan biaya Rp156 miliar tersebut, berasal dari dana alokasi khusus (DAK) 2011, DAK 2012 dan dana bagi hasil migas bidang pendidikan.
"Kalau rincian dananya, saya tidak hapal," ucapnya.
Namun, lanjutnya, perbaikan lokal gedung SDN, dengan alokasi biaya sebesar Rp156 miliar tersebut, tidak mencukupi untuk memperbaiki semua kerusakan lokal gedung SDN di wilayah setempat yang rata-rata bangunan tahun 1980.
"Masih ada 719 lokal gedung yang masih rusak, yang belum masuk dalam perbaikan dengan anggaran Rp156 miliar, pada 2012 ini," katanya, menjelaskan.
Hanya saja, ia menjelaskan, perbaikan 719 lokal gedung SDN yang rusak parah tersebut, diusulkan bisa kepada Pemerintah Pusat, bisa mendapatkan alokasi APBN Perubahan, pada 2012.
"Sekarang sudah dalam tahap survei teknis," jelasnya.
Ia mengungkapkan, tingkat kerusakan lokal gedung SDN yang diperbaiki tersebut, cukup parah, hingga mencapai 65 persen. Bahkan, sebagian di antaranya, lokal gedung tidak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Para siswa melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar di rumah warga, atau balai desa," katanya, mengungkapkan.
Menanggapi perkembangan SDN, Husnul menyatakan, pihaknya akan melakukan pengabungan SDN di wilayahnya. Alasannya, setelah dilakukan pendataan diketahui, dari 840 SDN di wilayahnya, ada 156 SDN, yang memiliki siswa mulai kelas I, hingga kelas VI, tidak lebih dari 60 siswa.
"Kita masih melakukan pemetaan lokasi, agar langkah pengabungan SDN bisa efisien. Misalnya, ada dua SDN satu kompleks, seyogyanya di gabung, untuk menghindarkan persaingan tidak sehat dalam mencari murid," katanya, memaparkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012