Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur mencatat melayani sebanyak 6.065 perizinan baru jenis usaha kecil dan mikro (UKM) di wilayah setempat selama bulan Januari hingga September 2024.
Koordinator Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Madiun FX Iwan Susanto, di Madiun, Selasa mengatakan, jumlah tersebut melampaui dari target perizinan baru yang ditetapkan oleh OPD setempat di tahun 2024.
"Untuk tahun ini kita targetkan ada 6.000 perizinan baru. Sedang, per September kemarin sudah sebanyak 6.065 perizinan baru," ujar Iwan.
Menurutnya pertumbuhan UKM di Kota Madiun cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sesuai data, pada tahun 2022 tercatat ada sebanyak 6.554 perizinan baru. Sedangkan di tahun 2023 ada sebanyak 9.139 perizinan baru.
"Jika ditotal dalam tiga tahun terakhir sudah sebanyak 21.758 perizinan UKM baru. Jumlah itu dimungkinkan masih akan bertambah mengingat data baru sampai September 2024," katanya.
Ia mengatakan ada banyak faktor yang mendukung banyaknya izin UKM baru di Kota Madiun. Mulai inovasi layanan perizinan, kemudahan perizinan, dan lainnya.
Adapun, untuk memudahkan perizinan usaha, DPMPTSP Kota Madiun memiliki sejumlah inovasi. Di antaranya layanan jemput bola "Lapak UMKM-Kelurahan Jemput OSS" (Laura JOSS). Selain itu, perizinan juga sudah dilakukan secara daring.
Kota Madiun, lanjut Iwan, juga berhasil masuk Mal Pelayanan Publik Digital (MPPD) Nasional. Dari jumlah permohonan sebanyak 158 kab/kota ke Kemenpan RB, ada sebanyak 149 kab/kota yang berhasil masuk. Salah satunya, Pemkot Madiun.
"Untuk 2024 ini, target capaian perizinan sebenarnya hanya empat ribu. Kita revisi menjadi enam ribu karena saya yakin bisa tercapai dengan sejumlah inovasi yang kita miliki," katanya.
Tak hanya kemudahan dalam pengurusan izin usaha, perubahan Kota Madiun yang semakin menarik beberapa tahun terakhir juga menjadi faktor pendukung tersendiri.
Pemkot Madiun telah melakukan banyak pembangunan yang mengubah citra dari kota transit menjadi kota tujuan wisata.
Kondisi tersebut mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang muaranya ikut menumbuhkan kegiatan perekonomian warga setempat, salah satunya keberadaan UKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Koordinator Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Madiun FX Iwan Susanto, di Madiun, Selasa mengatakan, jumlah tersebut melampaui dari target perizinan baru yang ditetapkan oleh OPD setempat di tahun 2024.
"Untuk tahun ini kita targetkan ada 6.000 perizinan baru. Sedang, per September kemarin sudah sebanyak 6.065 perizinan baru," ujar Iwan.
Menurutnya pertumbuhan UKM di Kota Madiun cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sesuai data, pada tahun 2022 tercatat ada sebanyak 6.554 perizinan baru. Sedangkan di tahun 2023 ada sebanyak 9.139 perizinan baru.
"Jika ditotal dalam tiga tahun terakhir sudah sebanyak 21.758 perizinan UKM baru. Jumlah itu dimungkinkan masih akan bertambah mengingat data baru sampai September 2024," katanya.
Ia mengatakan ada banyak faktor yang mendukung banyaknya izin UKM baru di Kota Madiun. Mulai inovasi layanan perizinan, kemudahan perizinan, dan lainnya.
Adapun, untuk memudahkan perizinan usaha, DPMPTSP Kota Madiun memiliki sejumlah inovasi. Di antaranya layanan jemput bola "Lapak UMKM-Kelurahan Jemput OSS" (Laura JOSS). Selain itu, perizinan juga sudah dilakukan secara daring.
Kota Madiun, lanjut Iwan, juga berhasil masuk Mal Pelayanan Publik Digital (MPPD) Nasional. Dari jumlah permohonan sebanyak 158 kab/kota ke Kemenpan RB, ada sebanyak 149 kab/kota yang berhasil masuk. Salah satunya, Pemkot Madiun.
"Untuk 2024 ini, target capaian perizinan sebenarnya hanya empat ribu. Kita revisi menjadi enam ribu karena saya yakin bisa tercapai dengan sejumlah inovasi yang kita miliki," katanya.
Tak hanya kemudahan dalam pengurusan izin usaha, perubahan Kota Madiun yang semakin menarik beberapa tahun terakhir juga menjadi faktor pendukung tersendiri.
Pemkot Madiun telah melakukan banyak pembangunan yang mengubah citra dari kota transit menjadi kota tujuan wisata.
Kondisi tersebut mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang muaranya ikut menumbuhkan kegiatan perekonomian warga setempat, salah satunya keberadaan UKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024