Surabaya - Sejumlah warga di Dukuh Kupang Utara Surabaya menerima bantuan hunian layak dari penyedia peralatan rumah tangga Modena Indonesia karena rumah mereka selama ini tidak mencerminkan hunian yang memadai. "Dari total keluarga di Dukuh Kupang Utara yang mencapai 171 keluarga, tiga keluarga di antaranya rumahnya kami bangun sesuai standar kelayakan," kata "Customer Management Division Head" Modena Indonesia, Lanny Kurniawan, ditemui dalam penyerahan bantuan hunian kepada warga Dukuh Kupang Utara, di Surabaya, Sabtu. Menurut dia, penyerahan bantuan donasi yang ditujukan kepada masyarakat kurang mampu di wilayah tersebut merupakan program "Corporate Social Responsibility/CSR" berkelanjutan yang dicanangkan sejak tahun lalu. "Upaya ini terwujud karena hasil kerja sama dengan 'Habitat for Humanity/HFH' Indonesia di mana lembaga itu merupakan lembaga nonprofit yang fokus pada penyediaan hunian layak bagi kalangan miskin atau yang tertimpa bencana," ujarnya. Khusus di Dukuh Kupang Utara Surabaya, ungkap dia, pemilihan terhadap tiga keluarga tersebut berdasarkan sejumlah kriteria. Contohnya, kelayakan bangunan dari sisi kesehatan, atap rumah yang bocor, jumlah orang yang menempati satu unit rumah, dan kondisi lantai rumah. "Kami optimistis dengan bantuan ini para keluarga penerima donasi akan mendapatkan taraf hidup yang lebih baik," katanya. Terkait besaran dana untuk program "CSR" pada tahun 2012, tambah dia, secara nasional mencapai Rp200 juta. Dari total dana tersebut, dialokasikan berupa kegiatan penyuluhan dan donasi pembangunan tiga unit rumah layak huni di Dukuh Kupang Utara Surabaya serta tiga unit rumah di Desa Jogoyudan Yogyakarta. "Kalau pada tahun 2011, besaran dana 'CSR' yang kami salurkan mencapai Rp150 juta dan diwujudkan untuk membangun tiga unit rumah dan merenovasi 27 unit rumah di Bogor," katanya. Sementara itu, penerima bantuan hunian layak, istri Yansen Toli, Darmi,mengemukakan, sangat bangga bisa mendapatkan rumah dengan kondisi lebih baik, nyaman, dan membawa pengaruh positif bagi keluarganya. "Awalnya rumah kami ini tembok di kanan-kiri menjadi satu dengan rumah tetangga. Tapi bantuan tersebut membantu kami memperoleh rumah dengan tembok sendiri dan lantainya tidak lagi dari tanah," katanya. Padahal, lanjut dia, selama lima tahun terakhir rumahnya yang memiliki luas mencapai 4 meter x 10 meter itu hanya memiliki satu kamar tidur dan digunakan olehnya serta empat orang anak dalam satu kamar.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012