Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, sehingga menyebabkan beberapa rumah warga rusak dan jembatan penghubung antardesa putus total.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Triadi Atmono mengatakan dampak bencana banjir dan longsor saat masih dilakukan pendataan, terutama menyangkut detail kerusakan serta sebaran wilayah terdampak.

"Untuk yang jembatan putus di Desa Tawing, tadi tim masih melakukan pengukuran (dimensi kerusakan konstruksi jembatan). Besok rencana kami meninjau ke Munjungan," kata Triadi Atmono.  

Selain jembatan rusak berat di Desa Tawing, Munjungan, bencana longsor dilaporkan terjadi di Desa Dukuh Kecamatan Watulimo, serta Desa Jombok dan Desa Pule Kecamatan Pule.

Di Desa Dukuh, Watulimo, sebuah rumah milik warga di RT 20 RW 06 rusak cukup parah dengan dinding jebol diterjang longsor.  

Sementara longsor di Desa Jombok dan Pule terjadi sehari sebelumnya yaitu Sabtu (19/10) saat turun hujan dengan intensitas curah air cukup tinggi namun tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.  

"Longsor tersebut membuat tembok rumah Bapak Kajen jebol," kata Triadi.

Rusaknya jembatan yang melintasi Sungai Silokondo itu terjadi pada Minggu (20/10) pukul 01.30 WIB.

Putusnya jembatan di RT 07/RW 01 Dusun Gunung Kembar terjadi setelah aliran sungai meluap pasca daerah sekitar dilanda hujan lebat.

"Sebelumnya wilayah Munjungan dilanda hujan intensitas sedang hingga deras sejak pukul 21.00 WIB," kata Cikini.

Putusnya jembatan dengan panjang 25 meter, lebar dan tinggi tiga meter itu mengakibatkan akses menuju ke Dusun Gunung Kembar-Dusun Domerto terputus total.

Meskipun begitu, dia menyebut tidak ada warga yang terisolir akibat rusaknya jembatan itu karena jembatan yang putus itu merupakan akses alternatif.

"Itu jembatan alternatif, warga masih bisa menggunakan Kali Tengah itu. Jadi tidak ada yang terisolir," imbuhnya.

Triadi menyebut, sebelumnya wilayah Kecamatan Watulimo dilanda hujan lebat sejak pukul 20.00 WIB hingga Minggu dini hari.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seiring pergantian musim.

"Selalu berhati-hati dan waspada, serta memantau informasi perkembangan cuaca secara berkala," kata dia.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024