Jember - Luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terus berkurang setiap tahun karena sebagian petani enggan menanam tembakau akibat perubahan cuaca yang tidak menentu.
Hal tersebut terungkap dalam dengar pendapat Komisi B DPRD Jember dengan sejumlah petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jember di ruangan Komisi B, Rabu.
"Luas lahan tembakau untuk jenis rajang tahun ini diprediksi sekitar 1.000 hektare, sedangkan luas lahan tembakau Na Oogst sekitar 3 ribu hingga 3.500 hektare," kata Sekretaris APTI di Jember, Senan Diarjo.
Luas lahan tembakau di Jember tahun 2011 sebanyak 15 ribu hektare, dengan rincian tembakau kasturi 8 ribu ha, tembakau Na Oogst 5 ribu ha, tembakau rajang 1.500 ha, dan tembakau "white burly" sebanyak 500 ha.
Menurut Senan, luas lahan tembakau rajang sekitar 10 ribu hektare pada tahun 1990, namun perlahan-lahan jumlah tersebut berkurang dan tersisa sekitar 3 ribu hektare saja karena sebagian petani memilih menanam tembakau kasturi yang lebih menguntungkan.
"Saat ini banyak gudang tembakau yang ambruk diterjang angin puting beliung dan tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk tempat pengeringan tembakau, sehingga petani terus merugi," paparnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012