Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula tingkat SMA/SMK/MA sederajat dan purna-Paskibraka di Ruang Puri Manggala Bhakti kantor Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
"Kami berharap kalian bisa menjadi tenaga influencer yang bisa menularkan ke teman-temannya untuk ikut serta menyukseskan pilkada," kata Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan saat membuka kegiatan sosialisasi tersebut.
Tahun 2024 merupakan tahun politik karena terdapat dua pesta demokrasi yakni Pemilu yang telah dilaksanakan pada 14 Februari dan Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
"Saya berpesan, ayo jaga stabilitas keamanan Kota Probolinggo dengan tidak bersikap provokatif yang bisa memecah belah dan merugikan, sehingga jangan sampai terprovokasi," tuturnya.
Ia menjelaskan setiap generasi muda perlu memiliki modal pengetahuan tentang politik yaitu salah satunya dengan cara mengikuti pendidikan politik dan perlu diberikan edukasi pentingnya pemahaman dalam berdemokrasi.
Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo M. Son Hadji mengatakan kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terdepan dalam menyukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024.
"Selain itu, untuk meningkatkan nilai pengetahuan dan tindakan dalam mengaktualisasikan Pancasila dalam pelaksanaan pilkada sekaligus menciptakan agen perubahan dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berdemokrasi," katanya.
Ia berharap peserta yang hadir ikut mendorong suksesnya pelaksanaan pilkada dan meningkatnya partisipasi politik sehingga bisa menyalurkan hak untuk memilih dan mengajak teman-temannya agar partisipasi pemilih di Kota Probolinggo meningkat.
Salah satu peserta asal SMKN 1 Probolinggo, Dwi Islamia Putri, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam membentuk pemahaman yang kritis di kalangan generasi muda.
"Pemilih pemula yang sebagian besar adalah remaja yang baru memasuki usia pemilih dan belum sepenuhnya memahami proses politik, sistem pemilihan, dan hak serta tanggung jawab mereka sebagai warga negara," ujarnya.
Menurutnya, para pemilih pemula memang perlu diberikan pemahaman bagaimana cara mencoblos yang benar, menyimpan kerahasiaan hak pilih, dan menghindari praktek politik uang sehingga kegiatan tersebut dinilai bermanfaat sekali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami berharap kalian bisa menjadi tenaga influencer yang bisa menularkan ke teman-temannya untuk ikut serta menyukseskan pilkada," kata Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan saat membuka kegiatan sosialisasi tersebut.
Tahun 2024 merupakan tahun politik karena terdapat dua pesta demokrasi yakni Pemilu yang telah dilaksanakan pada 14 Februari dan Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
"Saya berpesan, ayo jaga stabilitas keamanan Kota Probolinggo dengan tidak bersikap provokatif yang bisa memecah belah dan merugikan, sehingga jangan sampai terprovokasi," tuturnya.
Ia menjelaskan setiap generasi muda perlu memiliki modal pengetahuan tentang politik yaitu salah satunya dengan cara mengikuti pendidikan politik dan perlu diberikan edukasi pentingnya pemahaman dalam berdemokrasi.
Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo M. Son Hadji mengatakan kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terdepan dalam menyukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024.
"Selain itu, untuk meningkatkan nilai pengetahuan dan tindakan dalam mengaktualisasikan Pancasila dalam pelaksanaan pilkada sekaligus menciptakan agen perubahan dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berdemokrasi," katanya.
Ia berharap peserta yang hadir ikut mendorong suksesnya pelaksanaan pilkada dan meningkatnya partisipasi politik sehingga bisa menyalurkan hak untuk memilih dan mengajak teman-temannya agar partisipasi pemilih di Kota Probolinggo meningkat.
Salah satu peserta asal SMKN 1 Probolinggo, Dwi Islamia Putri, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam membentuk pemahaman yang kritis di kalangan generasi muda.
"Pemilih pemula yang sebagian besar adalah remaja yang baru memasuki usia pemilih dan belum sepenuhnya memahami proses politik, sistem pemilihan, dan hak serta tanggung jawab mereka sebagai warga negara," ujarnya.
Menurutnya, para pemilih pemula memang perlu diberikan pemahaman bagaimana cara mencoblos yang benar, menyimpan kerahasiaan hak pilih, dan menghindari praktek politik uang sehingga kegiatan tersebut dinilai bermanfaat sekali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024