Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep bakal merealisasikan rencana perubahan status Puskesmas Arjasa, Pulau Kangean, menjadi rumah sakit tanpa kelas dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga setempat. Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Kamis, menjelaskan, rencana mengubah status salah satu puskesmas di Pulau Kangean itu menjadi rumah sakit, sebenarnya merupakan gagasan lama. "Wacana tersebut sudah berkembang sejak beberapa tahun lalu. Kalau semuanya berjalan lancar, tahapan untuk merealisasikan perubahan status tersebut akan dilakukan mulai tahun ini," ujarnya di Sumenep. Bebeberapa hari lalu, kata dia, pihaknya telah menyiapkan semua berkas persyaratan untuk merealiasikan rencana perubahan status Puskesmas Arjasa menjadi rumah sakit. "Untuk tahap pertama dan yang paling memungkinkan adalah mengubah status Puskesmas Arjasa menjadi rumah sakit tanpa kelas. Kalau langsung mengubahnya menjadi rumah sakit kelas atau tipe D, ada persyaratan yang belum bisa dipenuhi dalam waktu dekat," ucapnya. Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan di Arjasa sebagai lokasi bangunan rumah sakit tanpa kelas tersebut. "Lahannya sudah ada, yakni di lokasi Puskesmas Arjasa yang sekarang ini. Untuk pembangunan gedung rumah sakitnya akan didukung atau bantu oleh Kementerian Kesehatan. Pemerintah daerah hanya diminta menyiapkan lahannya," paparnya. Busyro juga mengemukakan, untuk jangka panjangnya, Puskesmas Arjasa itu akan diubah menjadi rumah sakit kelas D. "Untuk sementara memang hanya rumah sakit tanpa kelas. Untuk kepentingan menjadikan rumah sakit kelas D, kami akan menyekolahkan empat dokter yang bersedia bertugas di Arjasa, menjadi dokter spesialis dasar pada tahun ini," katanya. Sumenep memiliki 27 kecamatan, dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan, yang salah satunya adalah Arjasa, Pulau Kangean. Dalam kondisi cuaca normal, perjalanan laut dari Kalianget (Sumenep daratan) ke Pulau Kangean dengan naik kapal atau perahu, biasanya membutuhkan waktu sembilan jam. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012