Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim menjalin kemitraan dengan insan media di berbagai daerah di Jawa Timur sebagai upaya untuk mewujudkan situasi Pilkada Serentak 2024 yang kondusif melalui pemberitaan di media massa.
"Sinergi Polri dan media untuk menjaga situasi kondusif kampanye Pilkada serentak 2024 itu sangat diperlukan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat membuka Diskusi Kelompok Terarah bertajuk 'Sinergitas Polri dan Awak Media untuk Menjaga Kondusifitas Kamtibmas dalam Pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 di Jawa Timur' yang digelar di Pamekasan, Rabu.
Kegiatan di Pamekasan yang melibatkan perwakilan insan pers se-Madura ini merupakan kali keempat yang digelar Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jatim setelah sebelumnya dilaksanakan di Sidoarjo, Kota Batu dan di Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Dirmanto juga menyampaikan, kegiatan itu sebagai upaya memperkuat jalinan kemitraan Polda Jawa Timur dengan awak media untuk menjaga opini positif dalam menjaga situasi kondusif Kamtibmas.
"Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Jawa Timur, jajaran Kepolisian Polda Jawa Timur terus berupaya untuk menjaga situasi kondusif Kamtibmas termasuk pada pelaksanaan tahapan pilkada tersebut, salah satunya melalui kemitraan dengan media dan insan pers seperti yang kami gelar saat ini," tuturnya.
Polda Jatim, sambung dia, akan tetap menjaga komunikasi dengan media, sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat bisa disampaikan secara cepat dan akurat.
“Karena itu, sinergi dengan media untuk menjaga situasi kondusif kampanye pemilu serentak 2024 itu sangat diperlukan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan bahwa potensi kerawanan dalam tahapan pelaksanaan pilkada bisa terjadi di mana-mana, termasuk di empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan.
Penyebabnya banyak hal, seperti adanya kampanye hitam, saling mencaci maki, dan praktik yang tidak sehat dan melanggar ketentuan perundang-undangan.
"Karena itu, media massa sebagai bagian dari pilar demokrasi, harus mampu memberikan kontribusi yang positif dalam berupaya mewujudkan iklim demokrasi yang dinamis, mendidik dan menyejukkan," katanya.
Intervensi positif melalui program kemitraan antara polisi dan insan pers penting dilakukan, karena menurut Dirmanto, polisi dan insan pers memiliki kepentingan yang sama dalam berupaya mewujudkan tata nilai baik di masyarakat.
"Berita yang akurat, berimbang, mendidik dan mencerahkan yang berpijak pada Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik merupakan modal dasar dalam menjaga demokrasi yang demokratis dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat selama Pilkada," ujarnya.
Di akhir acara juga digelar pembacaan deklarasi dan penandatanganan kesepakatan antara pihak kepolisian dan perwakilan media dalam berupaya mewujudkan Pilkada Damai 2024.
Hadir juga dalam acara itu, Divisi Perencanaan dan Logistik dan Pengawasan KPU Jatim Miftahur Rozaq, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Eko Pamuji, serta perwakilan Jaringan Siber Indonesia di Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Sinergi Polri dan media untuk menjaga situasi kondusif kampanye Pilkada serentak 2024 itu sangat diperlukan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat membuka Diskusi Kelompok Terarah bertajuk 'Sinergitas Polri dan Awak Media untuk Menjaga Kondusifitas Kamtibmas dalam Pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 di Jawa Timur' yang digelar di Pamekasan, Rabu.
Kegiatan di Pamekasan yang melibatkan perwakilan insan pers se-Madura ini merupakan kali keempat yang digelar Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jatim setelah sebelumnya dilaksanakan di Sidoarjo, Kota Batu dan di Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Dirmanto juga menyampaikan, kegiatan itu sebagai upaya memperkuat jalinan kemitraan Polda Jawa Timur dengan awak media untuk menjaga opini positif dalam menjaga situasi kondusif Kamtibmas.
"Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Jawa Timur, jajaran Kepolisian Polda Jawa Timur terus berupaya untuk menjaga situasi kondusif Kamtibmas termasuk pada pelaksanaan tahapan pilkada tersebut, salah satunya melalui kemitraan dengan media dan insan pers seperti yang kami gelar saat ini," tuturnya.
Polda Jatim, sambung dia, akan tetap menjaga komunikasi dengan media, sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat bisa disampaikan secara cepat dan akurat.
“Karena itu, sinergi dengan media untuk menjaga situasi kondusif kampanye pemilu serentak 2024 itu sangat diperlukan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan bahwa potensi kerawanan dalam tahapan pelaksanaan pilkada bisa terjadi di mana-mana, termasuk di empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan.
Penyebabnya banyak hal, seperti adanya kampanye hitam, saling mencaci maki, dan praktik yang tidak sehat dan melanggar ketentuan perundang-undangan.
"Karena itu, media massa sebagai bagian dari pilar demokrasi, harus mampu memberikan kontribusi yang positif dalam berupaya mewujudkan iklim demokrasi yang dinamis, mendidik dan menyejukkan," katanya.
Intervensi positif melalui program kemitraan antara polisi dan insan pers penting dilakukan, karena menurut Dirmanto, polisi dan insan pers memiliki kepentingan yang sama dalam berupaya mewujudkan tata nilai baik di masyarakat.
"Berita yang akurat, berimbang, mendidik dan mencerahkan yang berpijak pada Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik merupakan modal dasar dalam menjaga demokrasi yang demokratis dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat selama Pilkada," ujarnya.
Di akhir acara juga digelar pembacaan deklarasi dan penandatanganan kesepakatan antara pihak kepolisian dan perwakilan media dalam berupaya mewujudkan Pilkada Damai 2024.
Hadir juga dalam acara itu, Divisi Perencanaan dan Logistik dan Pengawasan KPU Jatim Miftahur Rozaq, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Eko Pamuji, serta perwakilan Jaringan Siber Indonesia di Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024