Tulungagung - Seorang anggota Kodim 0807 Tulungagung, berpangkat Kopral Satu (Koptu) nyaris dihajar massa gara-gara berbuat onar dan menganiaya salah seorang pekerja seks komersil (PSK) di lokalisasi Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Sabtu (18/2) malam. "Kasusnya saat ini sudah ditangani oleh Corps Polisi Militer (CPM), kami semalam hanya membantu mengamankan karena yang bersangkutan sempat nyaris dihajar massa," kata Wakapolsek Ngunut AKP Abdul Syukur, Minggu. Namun, saat hal ini dikonfirmasikan ke pihak Kodim 0807 maupun CPM Tulungagung, tak satupun pejabat militer setempat yang berhasil dikonfirmasi. Wartawan sempat menyanggong Lettu CPM Yudi Handayana di kantor Sub-Denpom V/1-6 Tulungagung di Jalan Agus Salim, Kota Tulungagung, namun yang bersangkutan tidak ada di tempat karena sedang diperbantukan untuk persiapan pengamanan dalam rangka menyambut kedatangan Wakil Presiden Budiono di Kota Blitar, Senin (20/2). Sumber internal militer yang mengetahui kronologi kejadian penganiayaan serta pengrusakan di Wisma Kana, Kompleks Pelacuran Kaliwungu saat ditanya wartawan justru berusaha mengaburkan informasi dengan mengatakan pelaku bukanlah dari satuan militer (anggota Kodim 0807). Namun saat informasi tersebut kembali dikonfrontir ke pihak pengelola lokalisasi maupun jajaran kepolisian di Kecamatan Ngunut, mereka tegas mengatakan bahwa pelaku yang diidentifikasi bernama Harianto (50) tersebut merupakan oknum anggota TNI AD. "Dia memang anggota (TNI). Kalau orang sipil, tidak mungkin kasusnya kami serahkan ke CPM," tegas AKP Abdul Syukur dikonfirmasi melalui telepon seluler. Informasi yang dihimpun koresponden ANTARA, insiden penganiayaan disertai pengrusakan di Wisma Kana milik Bagong tersebut terjadi pada Sabtu (18/2) malam, sekitar pukul 20.30 WIB. Pihak mucikari maupun sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian menuturkan, pelaku yang datang sudah dalam kondisi mabuk berat mengamuk lantaran tidak puas dengan layanan korban yang belakangan diketahui bernama Srihayani (42). "Saat itu yang kami tahu korba tiba-tiba keluar kamar dalam keadaan telanjang bulat sambil berteriak-teriak minta tolong, setelah itu kami mendengar suara keras seperti pintu kamar didobrak dari dalam," tutur Ny Bagong kepada wartawan dan polisi. Mengetahui kejadian itu, puluhan warga yang ada di sekitar kompleks langsung menuju sumber suara dan menangkap Harianto secara beramai-ramai. Beruntung tidak sampai terjadi aksi massa terhadap oknum anggota TNI tersebut. Dibantu sejumlah personel babinsa dan polisi, pelaku lalu digelandang menuju Mapolsek Ngunut sebelum kemudian diserahkan ke Sub-Denpom V/1-6 Tulungagung. Sri Hayani sendiri pada malam kejadian juga langsung dibawa ke RSUD dr Iskak untuk menjalani visum sekaligus perawatan intensif karena mengalami sejumlah luka memar pada bagian kepala, pipi, lengan, serta bibir robek akibat pukulan pelaku. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012