Tim Srena Mabes Polri secara khusus berkunjung ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, guna melakukan studi kelayakan pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) di daerah pesisir selatan Jatim bagian barat tersebut.
Peninjauan tim staf kapolri bidang perencanaan umum dan anggaran atau Srena itu sebagai tindak lanjut dari langkah serupa yang sebelumnya dilakukan tim Rorena Polda Jatim, Maret 2024.
"Studi kelayakan ini untuk memastikan bahwa wilayah Kabupaten Trenggalek melalui Polres Trenggalek benar-benar membutuhkan kehadiran Satpolairud yang nantinya akan menjadi penguatan organik Polres Trenggalek," kata Wakapolres Trenggalek Kompol Herlinarto.
Tim Srena Polri dipimpin oleh Kombespol A.A. Sagung Dian Kartin dan didampingi oleh Kompol Priyanto dari Tim Rorena Polda Jatim.
Mereka langsung meninjau beberapa lokasi termasuk kantor Polairud di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, guna menggali lebih dalam tentang kebutuhan pembentukan Satpolairud. Baik dari segi administrasi maupun aspek penunjang maupun dukungan lainnya.
"Dalam peninjauan itu, tim mengunjungi kantor sementara Pospol Airud BKO Polres Trenggalek dan meninjau tanah hibah dari Pemkab Trenggalek yang nantinya akan digunakan sebagai Mako tetap Satpolairud," imbuhnya.
Pihaknya berharap, pembentukan Satpolairud itu dapat dikabulkan mengingat peran urgensi dan dinilai strategis.
Pertimbangan salah satunya adalah adanya jalur lintas selatan yang mulai menjadi jalur penghubung favorit baik untuk aktivitas ekonomi maupun wisata.
Kemudian Kabupaten Trenggalek memiliki tiga wilayah perairan, yakni Watulimo, Munjungan dan Panggul yang membutuhkan pengamanan dan pengawasan intens dari berbagai potensi kriminalitas maupun kejahatan laut hingga berbatasan langsung dengan negara tetangga dimana terdapat dua pulau terluar yang harus dijaga dan diamankan sebagai wujud kedaulatan wilayah.
"Saat ini petugas Polair di Watulimo merupakan anggota dari Direktorat Polair yang diperbantukan di Polres Trenggalek. Menjadi harapan kita semua, dari studi kelayakan ini bisa menjadi pintu masuk agar pembentukan Satpolairud di Trenggalek bisa disetujui dan terealisasi," katanya.
Peninjauan tim staf kapolri bidang perencanaan umum dan anggaran atau Srena itu sebagai tindak lanjut dari langkah serupa yang sebelumnya dilakukan tim Rorena Polda Jatim, Maret 2024.
"Studi kelayakan ini untuk memastikan bahwa wilayah Kabupaten Trenggalek melalui Polres Trenggalek benar-benar membutuhkan kehadiran Satpolairud yang nantinya akan menjadi penguatan organik Polres Trenggalek," kata Wakapolres Trenggalek Kompol Herlinarto.
Tim Srena Polri dipimpin oleh Kombespol A.A. Sagung Dian Kartin dan didampingi oleh Kompol Priyanto dari Tim Rorena Polda Jatim.
Mereka langsung meninjau beberapa lokasi termasuk kantor Polairud di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, guna menggali lebih dalam tentang kebutuhan pembentukan Satpolairud. Baik dari segi administrasi maupun aspek penunjang maupun dukungan lainnya.
"Dalam peninjauan itu, tim mengunjungi kantor sementara Pospol Airud BKO Polres Trenggalek dan meninjau tanah hibah dari Pemkab Trenggalek yang nantinya akan digunakan sebagai Mako tetap Satpolairud," imbuhnya.
Pihaknya berharap, pembentukan Satpolairud itu dapat dikabulkan mengingat peran urgensi dan dinilai strategis.
Pertimbangan salah satunya adalah adanya jalur lintas selatan yang mulai menjadi jalur penghubung favorit baik untuk aktivitas ekonomi maupun wisata.
Kemudian Kabupaten Trenggalek memiliki tiga wilayah perairan, yakni Watulimo, Munjungan dan Panggul yang membutuhkan pengamanan dan pengawasan intens dari berbagai potensi kriminalitas maupun kejahatan laut hingga berbatasan langsung dengan negara tetangga dimana terdapat dua pulau terluar yang harus dijaga dan diamankan sebagai wujud kedaulatan wilayah.
"Saat ini petugas Polair di Watulimo merupakan anggota dari Direktorat Polair yang diperbantukan di Polres Trenggalek. Menjadi harapan kita semua, dari studi kelayakan ini bisa menjadi pintu masuk agar pembentukan Satpolairud di Trenggalek bisa disetujui dan terealisasi," katanya.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024