Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur  mengingatkan seluruh pasangan calon (paslon) peserta pilkada untuk tidak melakukan kampanye hitam, dengan tidak menyebar hoaks, tidak melakukan ujaran kebencian, politisasi SARA dan lainnya demi mendapat keuntungan elektabilitas. 

"Pilkada di Ponorogo harus berjalan aman, kondusif dan damai, tidak ada kampanye hitam dan money politik. Kampanye juga dilarang di tempat tempat pendidikan, tempat ibadah serta fasilitas milik pemerintah," kata Ketua Bawaslu Ponorogo, M. Bahrun Mustofa di Ponorogo, Kamis.

Untuk itu, pihaknya juga telah memerintahkan setiap pengawas pemilu kecamatan (panwascam) untuk selalu memantau setiap kegiatan yang dilakukan pasangan calon peserta pilkada, maupun tim kampanye.

Pun, pihaknya juga mengimbau kepada para paslon maupun partai politik untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

"Saya berharap paslon bisa mematuhi aturan yang ada, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya.

Tekait imbauan itu, kedua pasangan calon yakni Ipong Muchlisoni-Segoro Luhur Kusuma Daru maupun Sugiri Sancoko-Lisdyarita juga sepakat bersama-sama menjaga kondusivitas Pilkada Ponorogo 2024. 

"Kami sepakat apa yang kita bacakan dan kita tanda tangani tentang deklarasi Pilkada damai harus kita lakukan dan patuhi bersama sama," kata Ipong. 

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Jawa Timur, A. Warits  mengatakan deklarasi damai digelar sebagai simbolisasi atas komitmen bersama untuk mewujudkan pemilihan yang berintegritas.

"Ini upaya Bawaslu agar pemilihan yang berlangsung nanti bisa berkualitas, yaitu pemilihan tanpa adanya ujaran kebencian, politisasi SARA dan lain sebagainya. Saya pikir ini langkah bagus yang diinisiasi Bawaslu Ponorogo, beserta seluruh paslon dan berbagai pihak," katanya. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024