Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Mojokerto, Jawa Timur mengajak orang tua di daerah itu yang ikut dalam kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) fokus menangani stunting.
"Pemerintah saat ini tengah berupaya keras menekan angka stunting. Mari kita wujudkan zero new stunting, tidak ada sesuatu yang mustahil kalau kita bergandeng tangan, bergerak bersama. Melalui SOTH tahap kedua ini, kita berupaya meminimalisir kasus stunting dengan memberikan edukasi kepada para orang tua," ujar Penjabat Ketua TP PKK Kota Mojokerto Nia Wayanti Ali Kuncoro di Mojokerto, Kamis.
Melalui SOTH, ujar dia, para orang tua akan mendapatkan pendampingan dari Dinas Kesehatan dan puskesmas terkait dengan cara-cara membimbing anak agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berdaya saing pada masa mendatang.
"Oleh karena itu, saya mengajak bapak dan ibu sekalian untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Mari kita ikuti setiap rangkaian kegiatan SOTH dengan serius demi masa depan anak-anak kita, keluarga, dan bangsa yang bebas dari stunting," kata istri Penjabat Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro itu.
Ketua TP PKK Kelurahan Balongsari Suci Aprilyasari Ageng Ardhyanto menyebut bahwa daerah itu terdapat sekitar 11 anak yang mengalami stunting.
Untuk itu, pihaknya mewajibkan setiap posyandu di masing-masing wilayah untuk mengirimkan satu orang tua beserta anaknya yang balita mengikuti kegiatan SOTH tahap kedua ini.
"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari SOTH tahap pertama yang dilaksanakan pada tahun 2023 dengan 13 pertemuan setiap minggu. Untuk tahap kedua ini, akan diadakan selama enam pertemuan, setiap Kamis," ujarnya.
Materi yang akan dibahas dalam SOTH tahap kedua, meliputi penerapan delapan fungsi keluarga, kesehatan fisik dan mental ibu serta anak, kebiasaan hidup sehat, stimulasi perkembangan anak, peran ayah dan anggota keluarga lainnya, serta pola pengasuhan yang tepat dan konsisten sesuai kebutuhan anak.
"Pemerintah saat ini tengah berupaya keras menekan angka stunting. Mari kita wujudkan zero new stunting, tidak ada sesuatu yang mustahil kalau kita bergandeng tangan, bergerak bersama. Melalui SOTH tahap kedua ini, kita berupaya meminimalisir kasus stunting dengan memberikan edukasi kepada para orang tua," ujar Penjabat Ketua TP PKK Kota Mojokerto Nia Wayanti Ali Kuncoro di Mojokerto, Kamis.
Melalui SOTH, ujar dia, para orang tua akan mendapatkan pendampingan dari Dinas Kesehatan dan puskesmas terkait dengan cara-cara membimbing anak agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berdaya saing pada masa mendatang.
"Oleh karena itu, saya mengajak bapak dan ibu sekalian untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Mari kita ikuti setiap rangkaian kegiatan SOTH dengan serius demi masa depan anak-anak kita, keluarga, dan bangsa yang bebas dari stunting," kata istri Penjabat Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro itu.
Ketua TP PKK Kelurahan Balongsari Suci Aprilyasari Ageng Ardhyanto menyebut bahwa daerah itu terdapat sekitar 11 anak yang mengalami stunting.
Untuk itu, pihaknya mewajibkan setiap posyandu di masing-masing wilayah untuk mengirimkan satu orang tua beserta anaknya yang balita mengikuti kegiatan SOTH tahap kedua ini.
"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari SOTH tahap pertama yang dilaksanakan pada tahun 2023 dengan 13 pertemuan setiap minggu. Untuk tahap kedua ini, akan diadakan selama enam pertemuan, setiap Kamis," ujarnya.
Materi yang akan dibahas dalam SOTH tahap kedua, meliputi penerapan delapan fungsi keluarga, kesehatan fisik dan mental ibu serta anak, kebiasaan hidup sehat, stimulasi perkembangan anak, peran ayah dan anggota keluarga lainnya, serta pola pengasuhan yang tepat dan konsisten sesuai kebutuhan anak.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024