Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Rabu mengatakan agar Dewan Keamanan PBB kembali menuntut gencatan senjata segera, penuh dan menyeluruh di Jalur Gaza, karena penderitaan warga sipil sangat tak terbayangkan.

"Dewan ini harus menuntut lagi, gencatan senjata segera, penuh dan menyeluruh di Gaza, dengan pembebasan semua sandera," kata Starmer.

"Kita memerlukan jalur politik menuju kesepakatan itu, yang menyediakan jembatan menuju masa depan yang lebih baik, jalur yang kredibel dan tidak dapat diubah lagi menuju negara Palestina yang layak di samping negara Israel yang aman dan terlindungi," lanjutnya.

Dia menekankan bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya jalan untuk memberikan keamanan dan keadilan bagi warga Israel dan Palestina.

Ia menyebut penderitaan warga sipil "tak terbayangkan" di daerah kantong Palestina yang terkepung, di mana jumlah korban tewas terus meningkat dalam setahun terakhir karena serangan Israel, dan mendesak Israel untuk memberikan akses kepada warga sipil berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.

"Tidak ada lagi alasan. Israel harus membuka lebih banyak perlintasan untuk mengizinkan bantuan penting penyelamat jiwa mengalir masuk dan menyediakan lingkungan yang aman bagi PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk beroperasi," ujar Starmer.

Starmer juga mencatat bahwa Dewan Keamanan (DK) harus memastikan akuntabilitas bagi mereka yang melanggar Piagam PBB, dan DK PBB "harus berkomitmen kembali" pada nilai-nilai yang ditetapkannya.

Sementara itu, dalam debat terbuka DK PBB mengenai perdamaian dan keamanan, Starmer mendesak dewan itu untuk mencari upaya politik yang dapat memutus rantai kekerasan berulang seperti yang terjadi di Timur Tengah, saat wilayah itu berada di ujung tanduk.

"Kita memerlukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hizbullah Lebanon serta penerapan rencana politik yang memungkinkan warga sipil Israel dan Lebanon kembali ke rumah mereka untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan," katanya.

Keamanan akan terwujud melalui diplomasi, bukan eskalasi, kata Starmer seraya menambahkan "tidak ada solusi militer di sini, juga tidak hanya ada solusi militer untuk konflik di Gaza."

Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin dini hari, menewaskan hampir 610 korban dan melukai lebih dari 2.000 orang, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan dengan menentang serangan terhadap Lebanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.
 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024