Pihak Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memastikan tidak ada perlakuan khusus diberikan untuk mengakomodasi gerakan bumbung kosong melawan petahana setempat yang menjadi pasangan calon tunggal di Pilkada Trenggalek 2024.
"Terkait dengan hal itu (juklak/juknis kampanye bumbung kosong) belum ada ya. Jadi dalam hal ini kita, KPU Trenggalek, tetap melaksanakan tahapan demi tahapan sesuai dengan peraturan maupun juknis (petunjuk teknis) dari KPU RI," kata Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah di Trenggalek, Selasa.
Dengan begitu, lanjut KPU trenggalek, masyarakat atau pemilih diberi kebebasan untuk memilih atau tidak memilih calon tunggal yang ada dengan mencoblos nomor urut bumbung kosong.
Baca juga: KPU sikapi gerakan relawan bumbung kosong di Trenggalek
Namun, bukan berarti KPU kemudian memberi ruang khusus bagi kelompok pendukung gerakan bumbung kosong untuk terfasilitasi oleh KPU secara formal.
Konteks yang disampaikan Istatiin, hak memilih kotak kosong hanya diberikan kepada pemilih saat berada dalam kotak suara.
Di Pilkada Trenggalek, sesuai hasil rapat pleno pengundian dan penetapan calon bupati/calon wakil bupati yang digelar KPU Trenggalek, kotak kosong atau bumbung kosong mendapat nomor urut 01 sementara pasangan calon bupati petahana, Mochamad Nur Arifin--Syah Muhammad Natanegara mendapat nomor urut 02.
Melalui rapat pleno terbuka sudah kami tetapkan paslon Bupati dan Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin-Syah Mohammad Natanegara mendapat nomor dua, kotak kosong nomor satu," ujar Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah.
Rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut calon kepala daerah digelar sederhana di halaman kantor KPU Trenggalek di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo Km 3, Trenggalek.
Cabup Arifin atau mas Ipin mengaku bersyukur bisa mendapatkan nomor urut dua. Hal ini seperti dua pilkada sebelumnya yang pernah ia ikuti, dimana ia selalu mendapat nomor urut 02.
"Ya Alhamdulillah ini meneruskan tradisi sejak saya maju menjadi calon wakil bupati, kemudian calon bupati periode lalu dan hari ini, kelihatannya jodohnya nomor dua. Kalau nomor semua baik lah, nggak ada arti yang bagaimana-bagaimana," kata Mas Ipin.
Menurutnya nomor dua cenderung lebih mudah untuk dibuat foto dengan berbagai macam gaya. Lebih lanjut Ipin menjelaskan nomor dua juga sebagai simbol dari victory atau kemenangan.
Sementara itu disinggung terkait strateginya melawan kotak kosong, Ipin mengaku tidak ada strategi secara khusus, namun pihaknya akan menjadi diri sendiri dan meminta restu masyarakat.
"Tetap jadi diri sendiri, nyuwun (minta) doa masyarakat, saya percaya masyarakat lebih cerdas dari pada yang muncul di surat suara. Merekalah yang sebetulnya doanya menembus langit, jadi monggo sajalah masyarakat memilih siapa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Terkait dengan hal itu (juklak/juknis kampanye bumbung kosong) belum ada ya. Jadi dalam hal ini kita, KPU Trenggalek, tetap melaksanakan tahapan demi tahapan sesuai dengan peraturan maupun juknis (petunjuk teknis) dari KPU RI," kata Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah di Trenggalek, Selasa.
Dengan begitu, lanjut KPU trenggalek, masyarakat atau pemilih diberi kebebasan untuk memilih atau tidak memilih calon tunggal yang ada dengan mencoblos nomor urut bumbung kosong.
Baca juga: KPU sikapi gerakan relawan bumbung kosong di Trenggalek
Namun, bukan berarti KPU kemudian memberi ruang khusus bagi kelompok pendukung gerakan bumbung kosong untuk terfasilitasi oleh KPU secara formal.
Konteks yang disampaikan Istatiin, hak memilih kotak kosong hanya diberikan kepada pemilih saat berada dalam kotak suara.
Di Pilkada Trenggalek, sesuai hasil rapat pleno pengundian dan penetapan calon bupati/calon wakil bupati yang digelar KPU Trenggalek, kotak kosong atau bumbung kosong mendapat nomor urut 01 sementara pasangan calon bupati petahana, Mochamad Nur Arifin--Syah Muhammad Natanegara mendapat nomor urut 02.
Melalui rapat pleno terbuka sudah kami tetapkan paslon Bupati dan Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin-Syah Mohammad Natanegara mendapat nomor dua, kotak kosong nomor satu," ujar Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah.
Rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut calon kepala daerah digelar sederhana di halaman kantor KPU Trenggalek di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo Km 3, Trenggalek.
Cabup Arifin atau mas Ipin mengaku bersyukur bisa mendapatkan nomor urut dua. Hal ini seperti dua pilkada sebelumnya yang pernah ia ikuti, dimana ia selalu mendapat nomor urut 02.
"Ya Alhamdulillah ini meneruskan tradisi sejak saya maju menjadi calon wakil bupati, kemudian calon bupati periode lalu dan hari ini, kelihatannya jodohnya nomor dua. Kalau nomor semua baik lah, nggak ada arti yang bagaimana-bagaimana," kata Mas Ipin.
Menurutnya nomor dua cenderung lebih mudah untuk dibuat foto dengan berbagai macam gaya. Lebih lanjut Ipin menjelaskan nomor dua juga sebagai simbol dari victory atau kemenangan.
Sementara itu disinggung terkait strateginya melawan kotak kosong, Ipin mengaku tidak ada strategi secara khusus, namun pihaknya akan menjadi diri sendiri dan meminta restu masyarakat.
"Tetap jadi diri sendiri, nyuwun (minta) doa masyarakat, saya percaya masyarakat lebih cerdas dari pada yang muncul di surat suara. Merekalah yang sebetulnya doanya menembus langit, jadi monggo sajalah masyarakat memilih siapa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024