Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui Jayandaru Parade Selera Rasa Nusantara dengan membagikan sebanyak 1.500 lontong cecek (olahan kulit sapi) kepada masyarakat secara gratis.

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, di Sidoarjo, Minggu, bersyukur atas penghargaan ini karena sajian lontong cecek kini menjadi salah satu makanan yang meraih prestasi.

"Alhamdulillah, Sidoarjo mendapatkan penghargaan untuk lontong cecek, yang merupakan makanan khas daerah asli Sidoarjo," ucapnya usai acara Jayandaru Parade Selera Rasa Nusantara di Monumen Jayandaru Sidoarjo.

Ia mengatakan, rekor MURI ini akan menjadikan lontong cecek sebagai makanan khas warga Sidoarjo yang dikenal oleh masyarakat Sidoarjo maupun luar Sidoarjo, serta memperkuat identitasnya sebagai warisan kuliner asli daerah itu.

"Mudah-mudahan dengan rekor MURI ini masyarakat dapat menyukai akan rasanya dan senang Sidoarjo itu mempunyai makanan khas lontong cecek," katanya.

Kabid Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Vira Murti Krida Laksmi menjelaskan rekor yang diperoleh Sidoarjo merupakan bagian dari pencapaian akan keberadaan lontong cecek sebagai kuliner khas daerah.

"Rekor MURI lontong cecek ini adalah sebanyak 100 koki memasak lontong cecek di Jayandaru mulai dari pagi dan langsung membagikannya kepada masyarakat yang datang," katanya.

Ia mengatakan, Pemkab Sidoarjo memilih lontong cecek sebagai makanan yang diajukan untuk rekor MURI karena sebelumnya lontong kupang telah mendapatkan penghargaan serupa.

"Kami memutuskan untuk memilih lontong cecek sebagai makanan khas Sidoarjo," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024