Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur mengingatkan masyarakat di wilayah setempat untuk waspada dan tidak mudah terpengaruh kabar hoaks yang muncul saat berjalannya tahapan atau menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Wakil Kepala Polres Malang Komisaris Polisi Imam Mustolih di Malang, Jawa Timur, Jumat menyatakan bahwa masyarakat memiliki peran sentral dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban.
"Warga agar tetap waspada terhadap informasi hoaks karena berpotensi memecah belah persatuan," kata Imam.
Dia juga menyatakan bahwa perbedaan pandangan dan pilihan politik, khususnya di masa Pilkada 2024 merupakan suatu hal yang wajar, sehingga tidak boleh disikapi dengan cara berlebih yang pada akhirnya mengarah ke perpecahan antarmasyarakat.
Tak hanya itu, masyarakat diharapkan memperkuat kepedulian antara sesama.
"Pilkada 2024, siapapun pilihannya tetap kita jaga kerukunan dan kebersamaan," ujarnya.
Menjelang penetapan pasangan calon Pilkada 2024, Polres Malang meningkatkan upaya pengamanan dengan melaksanakan Patroli Cipta Kondisi. Langkah itu bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat.
Target utama dalam kegiatan patroli tersebut, yakni premanisme, pengawasan terhadap masyarakat yang mengonsumsi minuman keras di tempat umum, penggunaan knalpot brong, hingga aksi balap liar.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Malang telah menerbitkan indikator kerawanan selama Pilkada 2024, yakni terdiri 18 kategori rendah, tiga kategori sedang, dan empat kategori tinggi.
Untuk kategori kerawanan sedang, salah satunya menyangkut potensi terjadinya konflik antarpendukung pasangan calon.
Pada Pilkada Kabupaten Malang 2024 terdapat dua bakal pasangan calon yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah tersebut, yakni M Sanusi-Lathifah Shohib dan Gunawan Wibisono-Umar Usman.
Tahapan penetapan pasangan calon Pilkada 2024 dilaksanakan pada 22 September 2024. Sedangkan pemungutan suara pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wakil Kepala Polres Malang Komisaris Polisi Imam Mustolih di Malang, Jawa Timur, Jumat menyatakan bahwa masyarakat memiliki peran sentral dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban.
"Warga agar tetap waspada terhadap informasi hoaks karena berpotensi memecah belah persatuan," kata Imam.
Dia juga menyatakan bahwa perbedaan pandangan dan pilihan politik, khususnya di masa Pilkada 2024 merupakan suatu hal yang wajar, sehingga tidak boleh disikapi dengan cara berlebih yang pada akhirnya mengarah ke perpecahan antarmasyarakat.
Tak hanya itu, masyarakat diharapkan memperkuat kepedulian antara sesama.
"Pilkada 2024, siapapun pilihannya tetap kita jaga kerukunan dan kebersamaan," ujarnya.
Menjelang penetapan pasangan calon Pilkada 2024, Polres Malang meningkatkan upaya pengamanan dengan melaksanakan Patroli Cipta Kondisi. Langkah itu bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat.
Target utama dalam kegiatan patroli tersebut, yakni premanisme, pengawasan terhadap masyarakat yang mengonsumsi minuman keras di tempat umum, penggunaan knalpot brong, hingga aksi balap liar.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Malang telah menerbitkan indikator kerawanan selama Pilkada 2024, yakni terdiri 18 kategori rendah, tiga kategori sedang, dan empat kategori tinggi.
Untuk kategori kerawanan sedang, salah satunya menyangkut potensi terjadinya konflik antarpendukung pasangan calon.
Pada Pilkada Kabupaten Malang 2024 terdapat dua bakal pasangan calon yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah tersebut, yakni M Sanusi-Lathifah Shohib dan Gunawan Wibisono-Umar Usman.
Tahapan penetapan pasangan calon Pilkada 2024 dilaksanakan pada 22 September 2024. Sedangkan pemungutan suara pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024