Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur resmi meluncurkan Program Penguatan Modal UMKM yang ditujukan untuk mendukung pelaku usaha mikro agar terbebas dari jeratan rentenir di Surabaya, Kamis.
“Tujuan dari program ini yaitu mendukung para pelaku usaha mikro khususnya pedagang kecil dan Pedagang Kaki Lima (PKL) agar terbebas dari jeratan rentenir dengan pinjaman berbunga tinggi,” ujar Ketua BAZNAS Jatim KH Ali Maschan Moesa.
Kiai Ali Maschan menambahkan skema bantuan modal ini dijalankan secara bertahap dengan sistem Qordl Al Hasan seperti yang diterapkan di Banyuwangi yaitu modal diberikan tanpa bunga.
Pada tahap pertama, mustahik akan menerima modal awal sebesar Rp750.000 dan membayarnya dengan angsuran harian sebesar Rp10.000 selama 75 hari.
"Setelah melunasi angsuran, mereka berhak mendapatkan tambahan modal hingga mencapai Rp1.250.000 pada tahap akhir,” ujarnya.
Setelah seluruh angsuran selesai nantinya modal tersebut dihibahkan kepada mustahik untuk memperkuat usahanya.
Program Penguatan Modal UMKM ini sebelumnya telah diterapkan di berbagai wilayah seperti Banyuwangi, Ngawi, dan Tulungagung.
Menurutnya, program ini telah terbukti membantu pedagang kecil terbebas dari jeratan rentenir dan memperbaiki kondisi ekonomi mereka.
Namun, menurut Ali Maschan, tantangan masih ada seperti keterbatasan kemampuan manajemen keuangan di kalangan penerima manfaat dan kendala dalam menjaga stabilitas omzet usaha.
Meski demikian, BAZNAS berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi umat melalui pembiayaan syariah yang lebih inklusif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024