Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai Rp107 triliun per 27 Mei atau sekitar 36 persen dari target 2025 sebesar Rp300 triliun.
“Saya sampaikan bahwa penyaluran KUR itu sudah kurang lebih 36 persenan, kurang lebih angkanya di Rp107 triliun,” ucap Maman dalam Public Hearing dengan tema “Negara Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil” di Jakarta, Rabu.
Dari Rp107 triliun tersebut, sebesar 60 persen atau Rp64,27 triliun disalurkan ke sektor produksi.
Menurut Maman, sektor produksi dapat memberi dampak ekonomi yang lebih besar apabila dibandingkan untuk konsumsi.
Ia mencontohkan, apabila terdapat sebuah UMKM parfum yang membutuhkan alat untuk membuat parfum, maka KUR bisa digunakan untuk membeli alat itu.
“Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, beliau ingin menitikberatkan tidak hanya sekadar kuantitas pendistribusian KUR sebesar Rp300 triliun, tetapi bagaimana pendistribusian juga harus diimbangi dengan kualitas pendistribusian,” ucapnya.
Adapun jumlah penerima KUR mencapai 1.876.655 debitur atau 52,82 persen dari target.
Apabila dirinci, persentase debitur laki-laki sebesar 48,7 persen (982.739 orang) dengan jumlah KUR yang diterima sebesar Rp51,8 triliun; debitur perempuan sebesar 51,1 persen (873.650 orang) dengan jumlah KUR yang diterima sebesar Rp54,3 triliun; serta badan usaha sebesar 0,21 persen (613 debitur) dengan jumlah KUR yang diterima sebesar Rp227,1 miliar.
Secara skema penyaluran KUR, pemerintah menyalurkan Rp130 miliar kepada pengusaha super mikro (14.118 debitur); kepada pengusaha mikro sebesar Rp70,94 triliun (1.716.185 debitur).
Kepada pengusaha kecil sebesar Rp35,58 triliun (145.285 debitur); kepada pengusaha khusus sebesar Rp970 juta (8 debitur); dan kepada pekerja migran Indonesia (PMI) sebesar Rp31,30 miliar (1.059 debitur).
Menteri UMKM: Penyaluran KUR capai Rp107 triliun
Rabu, 28 Mei 2025 16:45 WIB

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman dalam Public Hearing dengan tema “Negara Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil”, di Jakarta, Rabu (28/5/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)