Satu korban meninggal dunia dan enam korban mengalami luka-luka akibat gudang tembakau ambruk diterpa angin kencang di Desa Karangkedawung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis petang.

"Telah terjadi angin kencang pada Kamis sore yang menyebabkan tembok gudang penyimpanan tembakau roboh karena kondisi bangunan yang belum selesai dan tidak kuat menahan hempasan angin kencang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Penta Satria saat dikonfirmasi Kamis malam.

Menurut dia. bangunan yang belum selesai itu roboh ke arah dalam, sehingga reruntuhan bangunan tersebut menimpa para pekerja yang sedang bekerja di dalam gudang tersebut.

Korban yang meninggal dunia yakni Suama (60) warga Desa Karangkedawung di Kecamatan Mumbulsari, sedangkan enam korban lainnya mengalami luka-luka yakni Mufliha (41), Nur Hama (50), Siti (60), Bu Jun (48), Bu Tiama (65), dan Bu Di (30), semuanya warga Desa Karangkedawung.

"Informasinya korban berusaha menyelamatkan diri saat terdengar gemuruh pertanda dinding gudang tembakau mau roboh, namun kejadiannya begitu cepat, sehingga material bangunan menimpa sebagian korban yang berada di dalam gudang," tuturnya.

Ia mengatakan ada tiga korban yang harus menjalani perawatan di Puskesmas terdekat yakni Mufliha, Nur Hama dan Siti karena tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan lainnya mengalami luka ringan saja.

"Untuk korban yang meninggal dunia langsung dibawa oleh keluarganya dan dimandikan, kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) warga setempat," katanya.

Sebagian korban luka-luka saat ini sudah pulang dari perawatan Puskesmas dan kembali ke rumahnya masing-masing, namun masih terlihat sejumlah pekerja gudang masih trauma atas peristiwa tersebut.

Akibat kejadian itu, aparat kepolisian meminta aktivitas di gudang tembakau dihentikan sementara.

"Rekomendasi BPBD yakni mengirimkan bantuan logistik untuk korban dan mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya bencana angin kencang yang dapat menyebabkan kerusakan dan korban jiwa," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024