Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyelenggarakan layanan pemeriksaan bagi para pegawai sebagai langkah antisipasi penyakit tidak menular (PTM) sekaligus upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif dan sejenisnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Moh. Fajri Mubasysyir menyatakan kegiatan ini mengikuti arahan dari Pj Walikota Kediri yakni akan menyasar 8.000 orang yang merupakan ASN dan non-ASN di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
"Saat ini pemeriksaan awal kami lakukan untuk kepala OPD. Berikutnya secara bertahap akan berlanjut untuk seluruh ASN dan non-ASN di Kota Kediri yang kami targetkan sampai tanggal 25 Oktober 2024," katanya di Balai Kota Kediri, Kamis.
Ia menjelaskan pemeriksaan tersebut meliputi tes urine, cek kesehatan untuk penyakit tidak menular seperti tekanan darah, kolesterol, kadar gula, serta pemeriksaan tubuh secara umum.
"Untuk penyakit tidak menular apabila nanti hasil pemeriksaan di atas normal, bisa langsung segera tertangani. Demikian pula apabila kondisi normal maka kepala OPD bisa menjaga pola makan dan gaya hidup agar tubuhnya tetap sehat," kata dia.
Fajri menjelaskan Pemerintah Kota Kediri telah kolaborasi dengan BNN Kota Kediri untuk pelaksanaan pemeriksaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
"Kami terus berkoordinasi dengan BNN karena kegiatan ini juga mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan narkoba. Selain itu dengan pemeriksaan ini tentunya bisa melindungi teman-teman ASN dan non-ASN serta mencegah risiko penyakit tidak menular ," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengaku mendukung kegiatan ini karena sudah selayaknya setiap orang melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.
"Sebetulnya bukan hanya di instansi pemerintah namun siapa pun seharusnya rutin melakukan check up untuk memantau kondisi kesehatannya," kata dia.
Apip pun mengapresiasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karena kegiatan tersebut bisa tetap terlaksana di tengah melakukan pelayanan.
"Pelaksanaan pemeriksaan ini bagus karena di tengah kami memberikan pelayanan dan menjalankan tugas, bisa menempatkan diri dan menyempatkan untuk melakukan pemeriksaan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Moh. Fajri Mubasysyir menyatakan kegiatan ini mengikuti arahan dari Pj Walikota Kediri yakni akan menyasar 8.000 orang yang merupakan ASN dan non-ASN di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
"Saat ini pemeriksaan awal kami lakukan untuk kepala OPD. Berikutnya secara bertahap akan berlanjut untuk seluruh ASN dan non-ASN di Kota Kediri yang kami targetkan sampai tanggal 25 Oktober 2024," katanya di Balai Kota Kediri, Kamis.
Ia menjelaskan pemeriksaan tersebut meliputi tes urine, cek kesehatan untuk penyakit tidak menular seperti tekanan darah, kolesterol, kadar gula, serta pemeriksaan tubuh secara umum.
"Untuk penyakit tidak menular apabila nanti hasil pemeriksaan di atas normal, bisa langsung segera tertangani. Demikian pula apabila kondisi normal maka kepala OPD bisa menjaga pola makan dan gaya hidup agar tubuhnya tetap sehat," kata dia.
Fajri menjelaskan Pemerintah Kota Kediri telah kolaborasi dengan BNN Kota Kediri untuk pelaksanaan pemeriksaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
"Kami terus berkoordinasi dengan BNN karena kegiatan ini juga mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan narkoba. Selain itu dengan pemeriksaan ini tentunya bisa melindungi teman-teman ASN dan non-ASN serta mencegah risiko penyakit tidak menular ," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengaku mendukung kegiatan ini karena sudah selayaknya setiap orang melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.
"Sebetulnya bukan hanya di instansi pemerintah namun siapa pun seharusnya rutin melakukan check up untuk memantau kondisi kesehatannya," kata dia.
Apip pun mengapresiasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karena kegiatan tersebut bisa tetap terlaksana di tengah melakukan pelayanan.
"Pelaksanaan pemeriksaan ini bagus karena di tengah kami memberikan pelayanan dan menjalankan tugas, bisa menempatkan diri dan menyempatkan untuk melakukan pemeriksaan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024