Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam di sejumlah desa di Kecamatan Ambunten.
Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Syaiful Arifin, Jumat, menjelaskan, hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi di sejumlah desa di Ambunten pada Jumat (3/2), mengakibatkan rumah milik 19 warga setempat rusak.
"Setelah menerima laporan resmi yang ditindaklanjuti dengan pengecekan lapangan, kami langsung menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan tersebut," katanya di Sumenep.
Bantuan tanggap darurat sebanyak 19 paket yang diberikan BPBD Sumenep itu berupa beras, makanan siap saji, dan tambahan vitamin.
"Bantuan tanggap darurat itu merupakan bantuan yang disalurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui kami di daerah. BNPB memang menyediakan bantuan tanggap darurat di masing-masing BPBD sebagai cadangan atau stok untuk disalurkan, jika nantinya ada bencana alam," ujarnya.
Bencana alam berupa hujan deras yang disertai angin kencang di Ambunten, itu, juga mengakibatkan seorang warga Desa Campor Barat, Hosna, meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bagian atas rumahnya yang ambruk.
"Bagi korban yang meninggal dunia, kami juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp2,5 juta yang diserahkan kepada ahli warisnya. Bantuan uang tunai itu berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, untuk sementara, pihaknya baru menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi di Ambunten.
"Untuk penyaluran bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi pada akhir Desember 2011 hingga Januari 2012, kami berkoordinasi dengan pimpinan Dinas Sosial Sumenep yang sebelumnya merupakan pihak terkait dalam penyaluran bantuan," kata Syaiful.
BPBD merupakan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab Sumenep yang baru efektif sejak 2 Februari 2012.
Sebelum BPBD Sumenep terbentuk, penyaluran bantuan bagi korban bencana alam melalui dinas sosial setempat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012