Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang melakukan penataan arus lalu lintas dari arah Jalan Brigjen Slamet Riadi menuju Jalan Buring, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur dengan menyesuaikan kepadatan arus kendaraan bermotor.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra di Kota Malang, Kamis, menyatakan penyesuaian itu menindaklanjuti catatan turunnya kepadatan lalu lintas di Jalan BS Riadi sekitar 20 persen, setelah penerapan skema dua arah di Jalan Buring beberapa waktu lalu.
"Itu sudah mengurangi kepadatan kendaraan dan itu bermanfaat," kata Widjaja.
Skema dua arah itu membuat pengendara dari Jalan Ijen tidak lagi memutar ke Jalan BS Riadi tetapi langsung ke Jalan Buring.
Teknis pelaksanaannya, Dishub akan mempersempit jalur dengan barrier dari sisi Jalan BS Riadi ke Jalan Buring. Hal itu juga sekaligus mengubah skema dua arah.
Sedangkan pelebaran barrier akan diterapkan di arah Jalan Bromo dengan memperhitungkan manuver kendaraan yang melintas.
"Pemisahan barrier tadinya dibagi 50 persen dan sekarang kami sesuaikan dengan volumenya," ujarnya.
Dia berharap upaya ini bisa memperlancar arus lalu lintas di kawasan tersebut, khususnya saat masa libur panjang.
"Bagaimana perhitungannya mampu menampung atau tidak perlu evaluasi lagi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra di Kota Malang, Kamis, menyatakan penyesuaian itu menindaklanjuti catatan turunnya kepadatan lalu lintas di Jalan BS Riadi sekitar 20 persen, setelah penerapan skema dua arah di Jalan Buring beberapa waktu lalu.
"Itu sudah mengurangi kepadatan kendaraan dan itu bermanfaat," kata Widjaja.
Skema dua arah itu membuat pengendara dari Jalan Ijen tidak lagi memutar ke Jalan BS Riadi tetapi langsung ke Jalan Buring.
Teknis pelaksanaannya, Dishub akan mempersempit jalur dengan barrier dari sisi Jalan BS Riadi ke Jalan Buring. Hal itu juga sekaligus mengubah skema dua arah.
Sedangkan pelebaran barrier akan diterapkan di arah Jalan Bromo dengan memperhitungkan manuver kendaraan yang melintas.
"Pemisahan barrier tadinya dibagi 50 persen dan sekarang kami sesuaikan dengan volumenya," ujarnya.
Dia berharap upaya ini bisa memperlancar arus lalu lintas di kawasan tersebut, khususnya saat masa libur panjang.
"Bagaimana perhitungannya mampu menampung atau tidak perlu evaluasi lagi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024