Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, melakukan pencanangan revitalisasi Pasar Kembang, Jalan Pasar Kembang, Wonorejo, Tegalsari, Surabaya, menyusul pasar tersebut mengalami kebakaran, Minggu (22/8).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Surabaya, Rabu, mengatakan revitalisasi Pasar Kembang dilakukan dengan dukungan kerja sama Bank Jatim dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025.
"Semoga revitalisasi Pasar Kembang selesai di bulan Desember atau Januari. Saya berharap Pasar Kembang nanti bisa berubah dan menjadi ikon Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada pencanangan revitalisasi Pasar Kembang.
Ia mengemukakan selain melalui dukungan anggaran Rp4 miliar dari Bank Jatim, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga meminta PD Pasar Surya menggunakan penyertaan modal Rp22 miliar dari Pemkot Surabaya untuk pengembangan Pasar Kembang.
"Jadi saya minta kepada teman-teman PD Pasar Surya, titik lainnya juga dibangun menggunakan uang penyertaan modal dari Pemkot Surabaya. Karena pemerintah kota sudah memberikan penyertaan modal sejak bulan Maret 2024," ujarnya.
Dia mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang baru bisa dilaksanakan di tahun 2024 karena saat peristiwa kebakaran pada 2021 lalu, anggaran Pemkot Surabaya difokuskan untuk penanganan COVID-19.
"Pada tahun 2021-2022 itu anggaran untuk penanganan COVID-19, jadi tidak ada pembangunan di masa-masa itu. Sehingga, di tahun 2024 ini kita bangun, dan di awal tahun kita berikan penyertaan modal," ujarnya pula.
Direktur Mikro, Ritel dan Menengah Bank Jatim Arief Wicaksono menyatakan dukungannya terhadap revitalisasi dan pengembangan Pasar Kembang karena telah menjadi ikon pusat jajanan pasar di Surabaya.
"Harapan kami nantinya dengan adanya revitalisasi Pasar Kembang, maka semua ekosistem yang ada di dalam pasar ini menjadi semakin nyaman. Karena mendapatkan tempat yang semakin baik dan memadai," kata Arief Wicaksono.
Ia mengatakan, pascadilakukan revitalisasi ke depan semua ekosistem yang ada di dalam Pasar Kembang, mulai menggunakan transaksi nontunai, salah satunya bisa melalui QRIS atau J-Connect Bank Jatim.
"Kami juga berharap transaksinya semakin maju, sudah cashless, sudah nontunai. Semoga revitalisasi ini berjalan lancar dan cepat selesai," katanya lagi.
Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya Agus Priyo menjelaskan bahwa konsep revitalisasi akan tetap mengacu pada eksisting pasar yang sudah ada. Hanya saja nanti yang diperbarui adalah transaksi menggunakan cashless.
"Kemudian yang baru nanti juga terkait dengan tata letak pasar yang bersih, tertib, tidak kumuh dan lebih modern," katanya.
Agus Priyo menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 242 pedagang yang khusus berjualan jajanan pasar di stan lantai dua Pasar Kembang dan di lantai satu, terdapat sekitar 283 pedagang.
"Dengan penambahan pedagang baru sekitar 50-70 pedagang di lantai atas, kalau dijumlah nanti menjadi sekitar 300 pedagang," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Surabaya, Rabu, mengatakan revitalisasi Pasar Kembang dilakukan dengan dukungan kerja sama Bank Jatim dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025.
"Semoga revitalisasi Pasar Kembang selesai di bulan Desember atau Januari. Saya berharap Pasar Kembang nanti bisa berubah dan menjadi ikon Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada pencanangan revitalisasi Pasar Kembang.
Ia mengemukakan selain melalui dukungan anggaran Rp4 miliar dari Bank Jatim, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga meminta PD Pasar Surya menggunakan penyertaan modal Rp22 miliar dari Pemkot Surabaya untuk pengembangan Pasar Kembang.
"Jadi saya minta kepada teman-teman PD Pasar Surya, titik lainnya juga dibangun menggunakan uang penyertaan modal dari Pemkot Surabaya. Karena pemerintah kota sudah memberikan penyertaan modal sejak bulan Maret 2024," ujarnya.
Dia mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang baru bisa dilaksanakan di tahun 2024 karena saat peristiwa kebakaran pada 2021 lalu, anggaran Pemkot Surabaya difokuskan untuk penanganan COVID-19.
"Pada tahun 2021-2022 itu anggaran untuk penanganan COVID-19, jadi tidak ada pembangunan di masa-masa itu. Sehingga, di tahun 2024 ini kita bangun, dan di awal tahun kita berikan penyertaan modal," ujarnya pula.
Direktur Mikro, Ritel dan Menengah Bank Jatim Arief Wicaksono menyatakan dukungannya terhadap revitalisasi dan pengembangan Pasar Kembang karena telah menjadi ikon pusat jajanan pasar di Surabaya.
"Harapan kami nantinya dengan adanya revitalisasi Pasar Kembang, maka semua ekosistem yang ada di dalam pasar ini menjadi semakin nyaman. Karena mendapatkan tempat yang semakin baik dan memadai," kata Arief Wicaksono.
Ia mengatakan, pascadilakukan revitalisasi ke depan semua ekosistem yang ada di dalam Pasar Kembang, mulai menggunakan transaksi nontunai, salah satunya bisa melalui QRIS atau J-Connect Bank Jatim.
"Kami juga berharap transaksinya semakin maju, sudah cashless, sudah nontunai. Semoga revitalisasi ini berjalan lancar dan cepat selesai," katanya lagi.
Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya Agus Priyo menjelaskan bahwa konsep revitalisasi akan tetap mengacu pada eksisting pasar yang sudah ada. Hanya saja nanti yang diperbarui adalah transaksi menggunakan cashless.
"Kemudian yang baru nanti juga terkait dengan tata letak pasar yang bersih, tertib, tidak kumuh dan lebih modern," katanya.
Agus Priyo menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 242 pedagang yang khusus berjualan jajanan pasar di stan lantai dua Pasar Kembang dan di lantai satu, terdapat sekitar 283 pedagang.
"Dengan penambahan pedagang baru sekitar 50-70 pedagang di lantai atas, kalau dijumlah nanti menjadi sekitar 300 pedagang," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024