Lima sekolah tingkat menengah pertama (SMP) di Kota Kediri, Jawa Timur meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Kami apresiasi ke sekolah. Penghargaan tersebut tidak hanya membanggakan Pemerintah Kota Kediri, tapi juga warga, karena sekolah ikut berperan aktif menjaga lingkungan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Imam Muttakin di Kediri, Selasa.
Lima sekolah itu adalah SMPN 3 Kota Kediri, SMP Plus Rahmat Kota Kediri, MTsN 1 Kota Kediri, SMP Muhammadiyah 2, dan SMP Kristen Petra. Pemkot juga turut memberikan pendampingan termasuk bantuan sarana dan prasarana untuk lingkungan.
"Untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata, Pemkot Kediri konsisten dalam memberikan pendampingan. Adapun bentuk pendampingannya berupa pendampingan administrasi, bantuan sarana dan prasarana pendukung seperti biopori, tanaman, dan komposter," kata dia.
Setelah lima sekolah tersebut, Imam mengatakan sepanjang tahun 2024 ini pihaknya masih menunggu hasil penilaian sekolah Adiwiyata Mandiri yang diwakili oleh SMPN 6 dan SDN Betet 3 serta dua sekolah calon Adiwiyata Nasional yakni SDN Tamanan dan SDN Sukorame 2.
"Bagi sekolah yang ingin mendapatkan predikat Adiwiyata, sekolah harus memiliki komitmen bersama menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup melalui kegiatan di sekolah," kata dia.
Menurut dia, komitmen tersebut dibuktikan dalam dokumen sekolah mulai perencanaan dokumen yang berintegrasi dengan lingkungan hidup, pelaksanaan kegiatan di sekolah mulai dari kebersihan sanitasi drainase, sampah, pemeliharaan tanaman, konservasi air, konservasi energi serta monitoring dan evaluasi.
Imam berharap semua sekolah di Kota Kediri bisa menjadi sekolah Adiwiyata agar tercipta lingkungan sekolah yang berbudaya lingkungan dan nyaman dari berbagai hal.
"Tentunya hal ini bisa menjadi salah satu ikhtiar kita dalam mewujudkan generasi yang peduli terhadap lingkungan serta mewujudkan lingkungan yang lestari," kata dia.
Ketua Tim Adiwiyata SMPN 3 Kota Kediri Munawaroh mengaku bersyukur dan senang dengan penghargaan yang diterima ini.
"Dengan penghargaan ini tentunya muncul rasa tanggung jawab karena kita sudah diberikan kepercayaan dan penghargaan ini sehingga ke depan kita terus berusaha mewujudkan apa saja yang menjadi aspek sekolah Adiwiyata," katanya.
Munawaroh mengaku untuk meraih predikat sekolah Adiwiyata tidaklah mudah dan memerlukan proses yang cukup panjang. Banyak upaya yang telah dilakukan, salah satunya dengan menumbuhkan partisipasi siswa untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Kami ajak anak-anak untuk peduli lingkungan, membuang sampah di tempatnya dan itu terus kita sosialisasikan ketika ada kegiatan di sekolah," ujar dia.
Ia mengatakan, atas prestasi ini dapat menjadi motivasi semua warga sekolah untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami apresiasi ke sekolah. Penghargaan tersebut tidak hanya membanggakan Pemerintah Kota Kediri, tapi juga warga, karena sekolah ikut berperan aktif menjaga lingkungan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Imam Muttakin di Kediri, Selasa.
Lima sekolah itu adalah SMPN 3 Kota Kediri, SMP Plus Rahmat Kota Kediri, MTsN 1 Kota Kediri, SMP Muhammadiyah 2, dan SMP Kristen Petra. Pemkot juga turut memberikan pendampingan termasuk bantuan sarana dan prasarana untuk lingkungan.
"Untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata, Pemkot Kediri konsisten dalam memberikan pendampingan. Adapun bentuk pendampingannya berupa pendampingan administrasi, bantuan sarana dan prasarana pendukung seperti biopori, tanaman, dan komposter," kata dia.
Setelah lima sekolah tersebut, Imam mengatakan sepanjang tahun 2024 ini pihaknya masih menunggu hasil penilaian sekolah Adiwiyata Mandiri yang diwakili oleh SMPN 6 dan SDN Betet 3 serta dua sekolah calon Adiwiyata Nasional yakni SDN Tamanan dan SDN Sukorame 2.
"Bagi sekolah yang ingin mendapatkan predikat Adiwiyata, sekolah harus memiliki komitmen bersama menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup melalui kegiatan di sekolah," kata dia.
Menurut dia, komitmen tersebut dibuktikan dalam dokumen sekolah mulai perencanaan dokumen yang berintegrasi dengan lingkungan hidup, pelaksanaan kegiatan di sekolah mulai dari kebersihan sanitasi drainase, sampah, pemeliharaan tanaman, konservasi air, konservasi energi serta monitoring dan evaluasi.
Imam berharap semua sekolah di Kota Kediri bisa menjadi sekolah Adiwiyata agar tercipta lingkungan sekolah yang berbudaya lingkungan dan nyaman dari berbagai hal.
"Tentunya hal ini bisa menjadi salah satu ikhtiar kita dalam mewujudkan generasi yang peduli terhadap lingkungan serta mewujudkan lingkungan yang lestari," kata dia.
Ketua Tim Adiwiyata SMPN 3 Kota Kediri Munawaroh mengaku bersyukur dan senang dengan penghargaan yang diterima ini.
"Dengan penghargaan ini tentunya muncul rasa tanggung jawab karena kita sudah diberikan kepercayaan dan penghargaan ini sehingga ke depan kita terus berusaha mewujudkan apa saja yang menjadi aspek sekolah Adiwiyata," katanya.
Munawaroh mengaku untuk meraih predikat sekolah Adiwiyata tidaklah mudah dan memerlukan proses yang cukup panjang. Banyak upaya yang telah dilakukan, salah satunya dengan menumbuhkan partisipasi siswa untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Kami ajak anak-anak untuk peduli lingkungan, membuang sampah di tempatnya dan itu terus kita sosialisasikan ketika ada kegiatan di sekolah," ujar dia.
Ia mengatakan, atas prestasi ini dapat menjadi motivasi semua warga sekolah untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024