Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes dan PPKB) Kota Madiun bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menggelar Gerakan Nasional (Gernas) Aksi Bergizi tahun 2024 secara serentak sebagai upaya mencegah anemia dan kekerdilan anak atau stunting.
Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto mengatakan Gernas Aksi Bergizi salah satunya dilakukan di SMPN 2 Kota Madiun. Melalui kegiatan tersebut, para siswa putri sekolah diajak untuk peduli terhadap gizi seimbang. Salah satunya dengan melakukan hal kecil, yaitu sarapan gizi seimbang bersama dengan membawa bekal dari rumah dan minum tablet tambah darah (TTD).
"Ini komitmen bersama menjaga kesehatan anak. Kegiatannya makan sehat, olahraga, minum tablet tambah darah dan harus terus dilakukan minimal seminggu sekali," ujar Pj Wali Kota Madiun Eddy di sela kegiatan di SMPN 2 Madiun, Senin.
Menurut dia, kegiatan gernas aksi bergizi merupakan upaya nyata Pemkot Madiun untuk mencegah generasi stunting dan anemia di Kota Madiun, khususnya bagi siswa putri.
Guna mengatasi anemia dan mencegah generasi stunting, maka para remaja putri perlu diberikan tambahan tablet tambah darah (TTD) secara rutin minimal seminggu satu kali.
"Untuk kebutuhan TTD, akan disediakan puskesmas, di mana pihak puskesmas secara rutin membagikan TTD ini ke sekolah-sekolah, khususnya untuk para siswa perempuan," kata dia.
Pihaknya menegaskan, upaya pencegahan stunting oleh pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan balita yang dalam masa tumbuh kembangnya mengalami kekerdilan. Namun juga upaya peningkatan kesehatan dan gizi di masa wanita produktif sebagai calon ibu dan ibu hamil yang tujuannya adalah melahirkan generasi sehat bebas stunting.
Peningkatan kesehatan dan gizi di masa wanita produktif tersebut salah satunya diwujudkan dengan pemberian TTD secara rutin sebagai pencegah anemia.
Hal itu dilatarbelakangi karena kondisi calon ibu yang anemia rawan melahirkan anak yang berpotensi stunting di masa pertumbuhannya.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan agar anak-anak tidak kekurangan darah merah. Sehingga juga bisa optimal dalam menerima pelajaran di kelas.
"Anak tidak lemes, sehat, bisa konsentrasi di kelas. Nantinya kalau sudah di umur hamil, anak tidak stunting. Ini upaya mencegah stunting supaya anak berkembang tumbuh sesuai usia," katanya.
Kegiatan Gernas Aksi Bergizi Tahun 2024 di SMPN 2 Kota Madiun juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani dan Kepada Dindik Kota Madiun Lismawati bersama jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto mengatakan Gernas Aksi Bergizi salah satunya dilakukan di SMPN 2 Kota Madiun. Melalui kegiatan tersebut, para siswa putri sekolah diajak untuk peduli terhadap gizi seimbang. Salah satunya dengan melakukan hal kecil, yaitu sarapan gizi seimbang bersama dengan membawa bekal dari rumah dan minum tablet tambah darah (TTD).
"Ini komitmen bersama menjaga kesehatan anak. Kegiatannya makan sehat, olahraga, minum tablet tambah darah dan harus terus dilakukan minimal seminggu sekali," ujar Pj Wali Kota Madiun Eddy di sela kegiatan di SMPN 2 Madiun, Senin.
Menurut dia, kegiatan gernas aksi bergizi merupakan upaya nyata Pemkot Madiun untuk mencegah generasi stunting dan anemia di Kota Madiun, khususnya bagi siswa putri.
Guna mengatasi anemia dan mencegah generasi stunting, maka para remaja putri perlu diberikan tambahan tablet tambah darah (TTD) secara rutin minimal seminggu satu kali.
"Untuk kebutuhan TTD, akan disediakan puskesmas, di mana pihak puskesmas secara rutin membagikan TTD ini ke sekolah-sekolah, khususnya untuk para siswa perempuan," kata dia.
Pihaknya menegaskan, upaya pencegahan stunting oleh pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan balita yang dalam masa tumbuh kembangnya mengalami kekerdilan. Namun juga upaya peningkatan kesehatan dan gizi di masa wanita produktif sebagai calon ibu dan ibu hamil yang tujuannya adalah melahirkan generasi sehat bebas stunting.
Peningkatan kesehatan dan gizi di masa wanita produktif tersebut salah satunya diwujudkan dengan pemberian TTD secara rutin sebagai pencegah anemia.
Hal itu dilatarbelakangi karena kondisi calon ibu yang anemia rawan melahirkan anak yang berpotensi stunting di masa pertumbuhannya.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan agar anak-anak tidak kekurangan darah merah. Sehingga juga bisa optimal dalam menerima pelajaran di kelas.
"Anak tidak lemes, sehat, bisa konsentrasi di kelas. Nantinya kalau sudah di umur hamil, anak tidak stunting. Ini upaya mencegah stunting supaya anak berkembang tumbuh sesuai usia," katanya.
Kegiatan Gernas Aksi Bergizi Tahun 2024 di SMPN 2 Kota Madiun juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani dan Kepada Dindik Kota Madiun Lismawati bersama jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024