PLN Nusantara Power membuka peluang kerja sama dengan sembilan delegasi perusahaan asal Jerman yang diinisiasi oleh German Federal Ministry for Economic Affairs and Climate Action (BMWK) untuk mengembangkan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kedatangan seluruh delegasi dalam agenda kali ini untuk menjelajahi transformasi teknologi di sektor kelistrikan,” kata Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Beberapa perusahaan tersebut melihat peluang kerja sama dan investasi dengan PLN Nusantara Power yang berkomitmen memajukan infrastruktur energi nasional dan memastikan pasokan listrik berkelanjutan untuk pengembangan IKN.
Ruly menuturkan, pihaknya terbuka dalam pertukaran informasi dan pengetahuan serta peluang kerja sama investasi di IKN khususnya proyek-proyek pembangunan energi terbarukan.
“Kami menyadari peran penting dalam mendukung solusi energi berkelanjutan dan sangat terbuka menjajaki peluang bersinergi khususnya di level internasional,” ujar Ruly.
Federal Ministry of Economics and Climate Protection Andreas Zötl menjelaskan tujuan delegasi bersama dengan EKONID (Kamar Dagang Jerman-Indonesia) datang adalah untuk melihat kemampuan PLN Nusantara Power dalam mengembangkan EBT di Indonesia.
Menurutnya, PLN NP telah berhasil mendorong transisi energi menuju energi hijau dan kami mencoba untuk membuka peluang kerja sama dan investasi pada bidang tersebut.
"Kami melihat PLN Nusantara Power sebagai perusahaan yang mumpuni dalam pengembangan EBT di Indonesia. Melalui berbagai proyek EBT dan partnertship internasional," ujar Andreas Zötl.
PLN Nusantara Power sendiri telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek pembangkit hijau seperti PLTS Terapung Cirata 192 MWp dan PLTS 50 MW di IKN.
PLN NP juga memiliki beberapa proyek hijau yang sedang dalam proses, seperti PLTS Terapung Karangkatas 100 MWp, PLTS Tembesi 35 MWp, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut 70 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru 510 MW.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
“Saya mengucapkan terima kasih atas kedatangan seluruh delegasi dalam agenda kali ini untuk menjelajahi transformasi teknologi di sektor kelistrikan,” kata Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Beberapa perusahaan tersebut melihat peluang kerja sama dan investasi dengan PLN Nusantara Power yang berkomitmen memajukan infrastruktur energi nasional dan memastikan pasokan listrik berkelanjutan untuk pengembangan IKN.
Ruly menuturkan, pihaknya terbuka dalam pertukaran informasi dan pengetahuan serta peluang kerja sama investasi di IKN khususnya proyek-proyek pembangunan energi terbarukan.
“Kami menyadari peran penting dalam mendukung solusi energi berkelanjutan dan sangat terbuka menjajaki peluang bersinergi khususnya di level internasional,” ujar Ruly.
Federal Ministry of Economics and Climate Protection Andreas Zötl menjelaskan tujuan delegasi bersama dengan EKONID (Kamar Dagang Jerman-Indonesia) datang adalah untuk melihat kemampuan PLN Nusantara Power dalam mengembangkan EBT di Indonesia.
Menurutnya, PLN NP telah berhasil mendorong transisi energi menuju energi hijau dan kami mencoba untuk membuka peluang kerja sama dan investasi pada bidang tersebut.
"Kami melihat PLN Nusantara Power sebagai perusahaan yang mumpuni dalam pengembangan EBT di Indonesia. Melalui berbagai proyek EBT dan partnertship internasional," ujar Andreas Zötl.
PLN Nusantara Power sendiri telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek pembangkit hijau seperti PLTS Terapung Cirata 192 MWp dan PLTS 50 MW di IKN.
PLN NP juga memiliki beberapa proyek hijau yang sedang dalam proses, seperti PLTS Terapung Karangkatas 100 MWp, PLTS Tembesi 35 MWp, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut 70 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru 510 MW.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024