Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencegah stunting dan menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) melalui inovasi Barak Pitu atau Banyuwangi Bergerak Peduli Ibu Hamil Tujuh Terlalu.
Tujuh terlalu yang dimaksud adalah kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu lambat hamil, terlalu cepat hamil, terlalu kurus, terlalu gemuk, dan terlalu pendek.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Banyuwangi Yulianingsih di Banyuwangi, Senin, menyebutkan jumlah bidan di daerah itu mencapai 1.828 orang menangani stunting dan AKI/AKB dengan inovasi Barak Pitu pada HUT ke-73 IBI tahun 2024.
Baca juga: Banyuwangi raih penghargaan Hub Award dan WTN 2024 Kemenhub
"Kami para bidan telah sepakat untuk menggiatkan Barak Pitu saat pelayanan kebidanan. Sehingga, apabila ditemukan kasus harus segera dilakukan rujukan dini untuk mendapatkan intervensi dari rumah sakit dan dokter kandungan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi peran dan dedikasi para bidan pada pencegahan stunting dan menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).
"Selamat kepada Ikatan Bidan Indonesia yang saat ini berusia 73 tahun. Kami atas nama pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada rekan-rekan IBI yang selama ini telah berperan aktif dalam upaya penurunan AKI/AKB dan stunting di Banyuwangi," katanya.
Bupati Ipuk menyampaikan perlunya penanganan AKI/AKB serta stunting, karena bukan hanya terkait masalah kesehatan, namun dampak jangka panjangnya pada pembangunan manusia dan ekonomi bangsa di masa depan.
"Oleh karena itu, harus dilakukan pencegahan sejak dini dengan memberikan edukasi kepada remaja, calon pengantin dan ibu hamil tentang pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak," ujarnya.
Ipuk meminta semua kader yang ada di masyarakat juga dilibatkan dalam upaya mencegah terjadinya kasus.
Ia menambahkan penanganan stunting dan pencegahan angka kematian ibu hamil dan angka kematian bayi melibatkan banyak pihak, di antaranya pendampingan dari dokter spesialis anak dan spesialis obgyn.
"Kami juga mengapresiasi inovasi Barak Pitu dari IBI Banyuwangi. Bersama-sama kita bersinergi untuk menuntaskan masalah stunting dan AKI/AKB," ucap Bupati Ipuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Tujuh terlalu yang dimaksud adalah kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu lambat hamil, terlalu cepat hamil, terlalu kurus, terlalu gemuk, dan terlalu pendek.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Banyuwangi Yulianingsih di Banyuwangi, Senin, menyebutkan jumlah bidan di daerah itu mencapai 1.828 orang menangani stunting dan AKI/AKB dengan inovasi Barak Pitu pada HUT ke-73 IBI tahun 2024.
Baca juga: Banyuwangi raih penghargaan Hub Award dan WTN 2024 Kemenhub
"Kami para bidan telah sepakat untuk menggiatkan Barak Pitu saat pelayanan kebidanan. Sehingga, apabila ditemukan kasus harus segera dilakukan rujukan dini untuk mendapatkan intervensi dari rumah sakit dan dokter kandungan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi peran dan dedikasi para bidan pada pencegahan stunting dan menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).
"Selamat kepada Ikatan Bidan Indonesia yang saat ini berusia 73 tahun. Kami atas nama pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada rekan-rekan IBI yang selama ini telah berperan aktif dalam upaya penurunan AKI/AKB dan stunting di Banyuwangi," katanya.
Bupati Ipuk menyampaikan perlunya penanganan AKI/AKB serta stunting, karena bukan hanya terkait masalah kesehatan, namun dampak jangka panjangnya pada pembangunan manusia dan ekonomi bangsa di masa depan.
"Oleh karena itu, harus dilakukan pencegahan sejak dini dengan memberikan edukasi kepada remaja, calon pengantin dan ibu hamil tentang pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak," ujarnya.
Ipuk meminta semua kader yang ada di masyarakat juga dilibatkan dalam upaya mencegah terjadinya kasus.
Ia menambahkan penanganan stunting dan pencegahan angka kematian ibu hamil dan angka kematian bayi melibatkan banyak pihak, di antaranya pendampingan dari dokter spesialis anak dan spesialis obgyn.
"Kami juga mengapresiasi inovasi Barak Pitu dari IBI Banyuwangi. Bersama-sama kita bersinergi untuk menuntaskan masalah stunting dan AKI/AKB," ucap Bupati Ipuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024