Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menerima insentif fiskal dari pemerintah pusat sebesar Rp5,6 miliar karena dinilai berhasil dalam upaya menurunkan angka stunting daerah itu hingga di bawah rata-rata nasional.
"Insentif fiskal diberikan dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Alhamdulillah Trenggalek menerima penghargaan kategori percepatan penurunan stunting," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam siaran persnya yang diterima awak media di Trenggalek, Kamis.
Penghargaan berupa dana insentif fiskal sebesar Rp5.664.213.000 dari Wapres Ma'ruf Amin itu diterima langsung Bupati Arifin.
Penghargaan diberikan karena angka stunting di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek, rendah yaitu di bawah rata-rata provinsi dan nasional.
“Seperti diketahui saat ini prevalensi stunting di Trenggalek di angka 15 persen di bawah rata-rata provinsi Jawa Timur dan nasional," jelasnya.
Dana insentif yang diterima itu, kata Mas Ipin, bakal dimanfaatkan untuk mewujudkan zero stunting. Mulai dari intervensi berlapis, ke tingkat sasaran spesifik melalui Dapur Cinta, yaitu pemberian gizi pada ibu, kemudian bayi di bawah dua tahun sampai pada remaja agar tidak kekurangan energi kronis.
"Kemudian lingkungan keluarga kita memiliki program keluarga sehat yang beruntung, di mana rumah tangga dengan indeks kesehatan yang baik, mendapatkan insentif dari gaya hidup sehat dan germas yang dilaksanakan," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Mas Ipin, untuk intervensi lingkungan melalui program adipura desa yang saat ini diperluas hingga ke tingkat Adipura RT.
Program itu dinilai memiliki andil besar dalam menurunkan stunting dengan menciptakan lingkungan hingga sanitasi yang baik.
"Karena menurunkan pencemaran lingkungan melalui pengolahan limbah, kebun pangan sebagai kecukupan gizi juga penjagaan sumber air menjadi sumber air bersih yang sangat vital bagi penurunan stunting," ujarnya.
Selain mendapat dana insentif, dalam kesempatan dan lokasi kegiatan yang sama Desa Tegaren di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek juga mendapatkan penghargaan atas keseriusannya dalam mengentaskan angka stunting.
Bahkan perwakilan Pemdes Tegaren mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.
"Jadi selamat untuk seluruh komponen, kader, ibu-ibu PKK, dan tentunya kepada masyarakat Trenggalek. Kemudian saya ucapkan selamat kepada Tegaren, semoga ini bisa menginspirasi desa lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Insentif fiskal diberikan dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Alhamdulillah Trenggalek menerima penghargaan kategori percepatan penurunan stunting," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam siaran persnya yang diterima awak media di Trenggalek, Kamis.
Penghargaan berupa dana insentif fiskal sebesar Rp5.664.213.000 dari Wapres Ma'ruf Amin itu diterima langsung Bupati Arifin.
Penghargaan diberikan karena angka stunting di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek, rendah yaitu di bawah rata-rata provinsi dan nasional.
“Seperti diketahui saat ini prevalensi stunting di Trenggalek di angka 15 persen di bawah rata-rata provinsi Jawa Timur dan nasional," jelasnya.
Dana insentif yang diterima itu, kata Mas Ipin, bakal dimanfaatkan untuk mewujudkan zero stunting. Mulai dari intervensi berlapis, ke tingkat sasaran spesifik melalui Dapur Cinta, yaitu pemberian gizi pada ibu, kemudian bayi di bawah dua tahun sampai pada remaja agar tidak kekurangan energi kronis.
"Kemudian lingkungan keluarga kita memiliki program keluarga sehat yang beruntung, di mana rumah tangga dengan indeks kesehatan yang baik, mendapatkan insentif dari gaya hidup sehat dan germas yang dilaksanakan," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Mas Ipin, untuk intervensi lingkungan melalui program adipura desa yang saat ini diperluas hingga ke tingkat Adipura RT.
Program itu dinilai memiliki andil besar dalam menurunkan stunting dengan menciptakan lingkungan hingga sanitasi yang baik.
"Karena menurunkan pencemaran lingkungan melalui pengolahan limbah, kebun pangan sebagai kecukupan gizi juga penjagaan sumber air menjadi sumber air bersih yang sangat vital bagi penurunan stunting," ujarnya.
Selain mendapat dana insentif, dalam kesempatan dan lokasi kegiatan yang sama Desa Tegaren di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek juga mendapatkan penghargaan atas keseriusannya dalam mengentaskan angka stunting.
Bahkan perwakilan Pemdes Tegaren mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.
"Jadi selamat untuk seluruh komponen, kader, ibu-ibu PKK, dan tentunya kepada masyarakat Trenggalek. Kemudian saya ucapkan selamat kepada Tegaren, semoga ini bisa menginspirasi desa lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024