Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan, revitalisasi Kota Lama Surabaya menjadi salah satu faktor pendorong kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke provinsi ini khususnya pada Juli 2024 yang naik hingga 69,66 persen dibanding Juli 2023.


“Kota Surabaya terlihat banyak sekali aktivitas seperti adanya Wisata Kota Lama Surabaya, Peneleh Heritage Track, pasar rakyat, busniness matching, dan sebagainya. Ini cukup mempengaruhi wisata di Jatim,” kata Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Kunjungan wisman ke Jatim pada Juli tahun ini mencapai 34.446 kunjungan, naik dibandingkan Juli tahun-tahun sebelumnya seperti Juli tahun lalu yang hanya sebanyak 20.303 kunjungan dan Juli 2022 hanya 6.087 kunjungan.

Bahkan kunjungan Wisman ke Jatim pada Juli yang sebanyak 34.446 tersebut juga naik 37,7 persen (month-to-month/mtm) dibandingkan Juni 2024 yang sebanyak 25.015 kunjungan.

Secara kumulatif dari Januari sampai Juli 2024, kunjungan wisman ke Jatim mencapai 183.491 kunjungan atau meningkat 83.803 kunjungan dibandingkan Januari sampai Juli 2023 yang sebanyak 99.688 kunjungan.

Zulkipli menjelaskan, mayoritas wisman berasal dari Tiongkok yaitu 12.564 kunjungan, Malaysia 8.798 kunjungan, dan Singapura 2.274 kunjungan sedangkan sisanya berasal dari Taiwan, Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, India, Jelang, dan Perancis.

Peningkatan kunjungan wisman itu akhirnya berpengaruh terhadap Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Jawa Timur pada Juli 2024 yang mencapai rata-rata 59,55 persen atau naik sebesar 4,53 poin dibanding bulan sebelumnya.

Di sisi lain, untuk TPK hotel klasifikasi non bintang di Jawa Timur yang pada Juli 2024 turun 0,6 poin dibanding Juni 2024 yaitu 23,61 persen.
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024