Kepolisian Resor Kota Banda Aceh membentuk tim gabungan untuk menyelidiki pelemparan bahan peledak ke rumah bakal calon gubernur pada Pilkada Aceh 2024 oleh orang tidak dikenal.
"Kami membentuk tim gabungan, di antaranya dengan melibatkan detasemen khusus, penjinak bom, unsur lainnya dari Polda untuk menyelidiki pelemparan bahan peledak ke rumah Bustami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, rumah kediaman pribadi bacagub Bustami di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, dilempar bahan peledak oleh orang tidak dikenal pada Rabu (2/9) subuh.
Ledakan tidak mengakibatkan kerusakan parah, hanya beberapa pot bunga dan dinding beton pagar rumah terlihat seperti bekas terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Bustami merupakan bacagub Aceh pada Pilkada 2024 yang berpasangan dengan Muhammad Yusuf. Pasangan ini mendaftar sebagai bakal calon ke Kantor KIP Provinsi Aceh pada Kamis (29/8). Saat ini, pasangan ini baru mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan.
Sebelum maju dalam kontestasi politik Pilkada 2024, Bustami ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Aceh sejak Maret 2024. Pada saat itu, ia menjabat Sekretaris Daerah Aceh.
"Pelemparan bahan peledak diperkirakan pada pukul 05.15 WIB. Kami juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan sejumlah barang bukti. Beberapa saksi juga sudah kami mintai keterangan awal," kata Fadillah.
Hasil identifikasi awal, terlihat dari rekaman kamera pemantau atau CCTV ada dua orang bersepeda motor dari arah sisi kanan rumah. Kemudian, setiba di depan pintu pagar rumah, seseorang dari mereka terlihat melempar sesuatu.
"Keduanya langsung melarikan diri. Setelah itu, terjadi ledakan. Kami belum bisa memastikan, apakah apakah bahan peledak yang dilemparkan itu granat, bom molotov atau lainnya. Untuk kepastiannya, tunggu hasil laboratorium forensik. Namun, ada pen granat yang diamankan," katanya.
Sementara itu, Kautsar, kerabat Bustami, mengatakan kondisi keluarga saat ini dalam keadaan baik. Pada saat kejadian, Bustami sedang berada di luar rumah.
"Di rumah saat kejadian hanya ada istri, anak-anak, dan mertua. Saya juga ada di rumah, tidur di lantai dua. Suara ledakan kuat sekali, sampai memekakkan telinga. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Semuanya baik-baik saja," katanya.
Kautsar mengaku tidur di lantai dua rumah yang terpaut beberapa meter dari sumber ledakan. Setelah ledakan terjadi, ia langsung memeriksa dan mendapati beberapa pot bunga berantakan dan tampak hitam di dinding beton seperti bekas kebakaran.
"Ledakan terdengar menjelang azan shalat subuh. Suara ledakan kuat sekali. Saya pikir trafo listrik yang meledak. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Banda Aceh," kata Kautsar yang juga mantan anggota DPR Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami membentuk tim gabungan, di antaranya dengan melibatkan detasemen khusus, penjinak bom, unsur lainnya dari Polda untuk menyelidiki pelemparan bahan peledak ke rumah Bustami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, rumah kediaman pribadi bacagub Bustami di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, dilempar bahan peledak oleh orang tidak dikenal pada Rabu (2/9) subuh.
Ledakan tidak mengakibatkan kerusakan parah, hanya beberapa pot bunga dan dinding beton pagar rumah terlihat seperti bekas terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Bustami merupakan bacagub Aceh pada Pilkada 2024 yang berpasangan dengan Muhammad Yusuf. Pasangan ini mendaftar sebagai bakal calon ke Kantor KIP Provinsi Aceh pada Kamis (29/8). Saat ini, pasangan ini baru mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan.
Sebelum maju dalam kontestasi politik Pilkada 2024, Bustami ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Aceh sejak Maret 2024. Pada saat itu, ia menjabat Sekretaris Daerah Aceh.
"Pelemparan bahan peledak diperkirakan pada pukul 05.15 WIB. Kami juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan sejumlah barang bukti. Beberapa saksi juga sudah kami mintai keterangan awal," kata Fadillah.
Hasil identifikasi awal, terlihat dari rekaman kamera pemantau atau CCTV ada dua orang bersepeda motor dari arah sisi kanan rumah. Kemudian, setiba di depan pintu pagar rumah, seseorang dari mereka terlihat melempar sesuatu.
"Keduanya langsung melarikan diri. Setelah itu, terjadi ledakan. Kami belum bisa memastikan, apakah apakah bahan peledak yang dilemparkan itu granat, bom molotov atau lainnya. Untuk kepastiannya, tunggu hasil laboratorium forensik. Namun, ada pen granat yang diamankan," katanya.
Sementara itu, Kautsar, kerabat Bustami, mengatakan kondisi keluarga saat ini dalam keadaan baik. Pada saat kejadian, Bustami sedang berada di luar rumah.
"Di rumah saat kejadian hanya ada istri, anak-anak, dan mertua. Saya juga ada di rumah, tidur di lantai dua. Suara ledakan kuat sekali, sampai memekakkan telinga. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Semuanya baik-baik saja," katanya.
Kautsar mengaku tidur di lantai dua rumah yang terpaut beberapa meter dari sumber ledakan. Setelah ledakan terjadi, ia langsung memeriksa dan mendapati beberapa pot bunga berantakan dan tampak hitam di dinding beton seperti bekas kebakaran.
"Ledakan terdengar menjelang azan shalat subuh. Suara ledakan kuat sekali. Saya pikir trafo listrik yang meledak. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Banda Aceh," kata Kautsar yang juga mantan anggota DPR Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024