Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan rencana pembangunan monorail di jalur timur-barat dan trem di jalur utara-selatan untuk mengatasi kemacetan di Kota Pahlawan.
"Pertumbuhan kendaraan pribadi dari tahun ke tahun cukup pesat dan menjadi salah satu penyumbang kemacetan di Surabaya," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya Ir Hendro Gunawan MA di Surabaya, Sabtu.
Ditemui dalam sebuah pertemuan teknik sipil di ITS Surabaya, ia menjelaskan moda transportasi massal merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan itu.
"Soal pilihan monorail dan trem sebagai alat transportasi massal di Surabaya lebih didasari pada alasan efisiensi, karena daya tampung besar dan pengembangan kedua jenis moda transportasi itu tidak banyak membutuhkan lahan," katanya.
Data Pemkot Surabaya mencatat panjang koridor monorail nanti sepanjang 26,21 kilometer dengan 17 halte, sedangkan jalur trem sepanjang 18,18 kilometer dengan 18 halte.
Senada dengan itu, Pembantu Rektor I Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Herman Sasongko mengatakan ketersediaan, kelengkapan, dan kualitas transportasi dan infrastruktur sangat menentukan kelangsungan roda perekonomian suatu negara.
"Transportasi dan infrastruktur yang baik akan memudahkan suatu negara menarik perhatian internasional dalam hal penanaman investasi," katanya.
Menurut dia, kualitas transportasi dan infrastruktur sangat dipengaruhi oleh proses perencanaan, desain, pelaksanaan pembangunan, pengawasan dan pengelolaannya.
"Jika salah satu dari proses tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka kualitas infrastruktur tidak akan seperti yang diharapkan," katanya.
Khusus sistem transportasi, ia menilai sistem transportasi di Indonesia perlu direformasi. "Banyak angkutan umum yang tidak tertib, akibatnya kendaraan pribadi jumlahnya makin membeludak," katanya.
Ia menambahkan reformasi transportasi yang perlu dilakukan adalah peningkatan kualitas angkutan umum. "Angkutan umum harus nyaman, aman dan tepat waktu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012