Kediri - Produksi getah pinus di wilayah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri terancam turun akibat pengaruh cuaca.
"Banyak pohon yang tumbang karena angin kencang. Ini membuat produksi terganggu," kata Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Kediri, Errik Alberto di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, jumlah pohon yang tumbang di wilayah Perhutani Kediri mencapai 10.677 batang pohon yang sebagian besat adalah pohon pinus untuk diambil getahnya.
Dengan banyaknya pohon yang tumbang, diperkirakan juga bisa berpengaruh pada produksi getah. Biasanya, setiap pohon pinus yang usianya di atas enam tahun atau dengan diameter 25-30 sentimeter sudah bisa menghasilkan getah.
"Kalau produksi turun ada kemungkinan, namun bukan sekarang. Kalau panen sekarang itu hasil sadapan dari dua pekan lalu, dan dipanen saat ini. Kalau produksi turun, nanti sadapan berikutnya," katanya mengungkapkan.
Ia mengatakan, aktivitas penyadapanbiasanya dilakukan para pekerja setiap 10 hari sekali. Mereka mengambil getah di pohon-pohon yang sebelumnya batangnya sudah dilukai.
Namun, proses panen pun saat ini juga terkendala. Hasil sadapan dua pekan lalu, belum bisa diambil secara maksimal, karena cuaca dan angin kencang.
"Kami juga khawatir, saat pekerja mengambil sadapan angin bertiup kencang, bahkan bisa merobohkan batang pohon seperti yang terjadi di Kecamatan Mojo pekan lalu," ucapnya.
Setiap pohon pinus yang disadap bisa menghasilkan 9 gram getah per hari. Rata-rata, total getah yang disadap bisa terkumpul hingga 22 ton per hari. Namun, dengan adanya batang pohon yang ambruk serta cuaca dan angin kencang, diperkirakan bisa turun sekitar 20 persen.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, selain meminta agar para pekerja khususnya di bagian penyadap agar berhati-hati, terlebih lagi saat angin bertiup sangat kencang. Para pekerja harusnya menjauh dari hutan, agar tidak terluka atau tertimpa pohon yang bisa roboh sewaktu-waktu akibat terngan angin kencang.
Selain itu, untuk meningkatkan jumlah produksi, pihaknya juga akan memberikan stimulan di pohon pinus, dengan harapan bisa menghasilkan getah lebih banyak.
Sesuai dengan targetan, diharapkan produksi getah bisa meningkat dari sebelumnya hanya 9 gram per hari naik menjadi 9,26 gram per hari. Target pada 2012 ini, produksi getah bisa mencapai angka 9.610 ton, tidak jauh dari angka produksi pada 2011 yang nilainya hampir sama.
"Kami akan memberikan stimulan di bekas batang yang dilukai itu. Dengan adanya stimulan, nanti akan menghambat pori-pori di batang, hingga akan memperlambat proses pembekuan di getah. Dengan itu, getah akan keluar lebih banyak," ucap Errik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012