Aparat Polres Pamekasan, Jawa Timur kini mulai melakukan pemetaan potensi zona rawan konflik untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di wilayah itu.

Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan, pemetaan itu dilakukan untuk mencegah berbagai kemungkinan.

"Selain itu, melalui pemetaan yang kami lakukan ini, kami juga bisa menerapkan pola pengamanan sesuai kebutuhan," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: Kapolres Pamekasan rayakan kemerdekaan bersama anak yatim

Ia menjelaskan, penerapan pengamanan nantinya akan berbeda antara daerah aman dengan yang tidak aman atau berpotensi rawan.

Menurut dia, pemetaan antara yang rawan dengan tidak itu, mulai per-zona atau per kecamatan, selanjutnya ke tingkat desa dan tempat pemungutan suara (TPS).

"Kalau pemetaan per zona atau per kecamatan, sudah kami identifikasi, sedangkan untuk per desa dan TPS belum," katanya.

Kapolres menuturkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan institusi itu bersama polsek jajaran, wilayah kecamatan yang masuk kategori rawan untuk pelaksanaan Pilkada serentak 2024 sebanyak tiga kecamatan.

Masing-masing Kecamatan Batumarmar, Palengaan, dan Kecamatan Proppo.

Penetapan zona rawan ini, ujar kapolres, berdasarkan beberapa faktor.

Selain berdasarkan pengalaman pada pemilu sebelumnya, juga berdasarkan hasil survei lapangan secara langsung oleh personel polisi dengan memperhatikan perkembangan yang terjadi di masyarakat.

"Tapi bisa saja, status rawan di tiga kecamatan ini berubah, apabila nantinya ada perkembangan terbaru. Karena itu, personel kami terus melakukan pengamanan dan pemantauan langsung di lapangan," ujar kapolres.

Terkait wilayah yang masuk kategori rawan tersebut, kapolres menjelaskan, akan melakukan penebalan petugas keamanan dan menggencarkan upaya menurunkan tensi di kalangan masyarakat bersama para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024