Bojonegoro - Petugas satuan polisi pamong praja Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Kamis menggerebek para pelajar yang membolos di sebuah warung yang berada di sebuah gang, di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota. "Kami menggerebek tempat ini karena informasi yang kami terima pelajar yang membolos di sini jumlahnya puluhan pelajar setiap hari, " kata Kepala Satpol PP Pemkab Bojonegoro, Kamidin, di sela-sela penggerebekan, Kamis. Penggerebekan yang dilakukan puluhan petugas dengan mengepung sejumlah gang yang merupakan jalan masuk dan keluar ke warung itu. Awalnya petugas menjumpai warung dalam keadaan kosong, namun di sekelilingnya terdapat lebih dari 50 kendaraan bermotor roda dua dan sepeda kayuh diparkir yang diperkirakan milik pelajar yang membolos. Petugas yang berusaha meminta keterangan penjual di warung itu mendapatkan penjelasan tidak ada pelajar yang membolos di warungnya dan kendaraan yang diparkir tersebut milik para pelajar yang ditinggal, kemudian mereka berjalan kaki menuju ke sekolahnya masing-masing. "Pemilik warung menutup-nutupi pelajar yang membolos, " ujar Kamidin. Tidak puas dengan penjelasan pemilik warung, sejumlah petugas melakukan pemeriksaan, akhirnya berhasil menangkap empat pelajar yang bersembunyi di rumah warga. Aksi penangkapan para pelajar yang membolos tersebut sempat menarik perhatian warga di sekitar warung dan salah seorang pelajar yang berusaha melarikan diri dan akhirnya tertangkap ketika terperosok masuk selokan. Dalam tanya jawab dengan petugas, salah seorang pelajar dari SMK PGRI, Dhavid Hermawan, pada awalnya mengaku asal Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota. Setelah tasnya digeledah, dari rapor asli yang diketemukan, diketahui ternyata rumahnya di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota."Dia, ternyata sudah biasa membolos, di dalam rapornya ada keterangan tujuh hari tidak masuk tanpa alasan, " jelas Kamidin ketika membuka rapor itu. Menurut Kamidin, empat pelajar yang membolos itu setelah menjalani pemeriksaan dan pendataan, akan dilaporkan kepada pimpinan lembaga pendidikannya masing-masing, termasuk orang tuanya. "Mereka kami minta dijemput orang tuanya, untuk pembinaan, " jelasnya. Yang jelas, menurut dia, petugas satuan polisi pamong praja akan terus melakukan operasi pelajar di daerah setempat yang memiliki kebiasaan membolos tidak masuk sekolah. "Operasi pelajar yang membolos akan terus berjalan secara rutin, terutama lokasi yang bisa menjadi mangkal para pelajar yang membolos, " katanya menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012