Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono bersama Bupati Situbondo Karna Suswandi panen raya padi BK 01/02 Agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru dan mampu memproduksi padi hingga hampir 9 ton per hektare.
"Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada Bupati Karna Suswandi, karena berhasil menemukan (berinovasi) bibit padi unggul BK 01 dan 02 Agritan," kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat panen raya padi BK 01 Agritan, di areal persawahan Desa Demung, Kecamatan Besuki, Situbondo, Senin.
Menurutnya, padi varietas unggul BK 01 agritan menjadi bukti bahwa varietas ini memiliki banyak keunggulan yang dinilai akan menjadi solusi bagi permasalahan ketahanan pangan dan ancaman krisis pangan dunia.
Varietas unggul ini, kata Adhy, adalah bagian dari terobosan baru dalam pengembangan teknologi produksi padi, karena varietas padi ini memiliki potensi hasil sampai dengan 8,84 ton per hektare dengan tekstur pulen, tahan terhadap hama wereng, batang cokelat serta terhadap beberapa penyakit seperti hawar daun dan penyakit serangan jamur.
Adhy juga menyampaikan keunggulan lain pada varietas padi BK 01/02 adalah memiliki umur pendek yaitu sekitar 75-80 hari setelah semai dan bisa disebut dengan varietas super.
Varietas ini sangat dibutuhkan untuk dapat mendorong peningkatan indeks pertanaman padi.
"Kata yang paling tepat adalah bibit padi BK 01 dan 02 Agritan solusi bagi petani, solusi bagi masyarakat, solusi bagi negara dan bangsa untuk mengatasi masalah ketahanan pangan," katanya pula.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan bahwa pemerintah menggencarkan pengembangan bibit padi BK 01/02 dilaksanakan di masing-masing kecamatan.
"Hari ini sudah disampaikan Pak Pj Gubernur, tinggal bagaimana kita sekarang memperbanyak pembibitan, karena Menteri Pertanian sudah menunggu bibit padi BK 01 Agritan dan 02 Agritan," katanya lagi.
Bupati menyampaikan pengembangan bibit padi BK 01/ 02 ini tidak hanya dilakukan oleh jajaran Dinas Pertanian setempat, tapi juga Pemprov Jatim turut mendukung pengembangan varietas bibit unggul tersebut agar terus berkembang.
"Tentu apa yang kami sampaikan dari Situbondo untuk Indonesia, juga didukung Pak Pj Gubernur yang sudah menginstruksikan kepada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk terus melakukan pembenihan padi BK 01/02," kata Bung Karna, sapaan akrab Bupati Karna Suswandi.
Padi BK 01 dan 02 Agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru di Kabupaten Situbondo, yang mampu bertahan tumbuh bagus di areal persawahan terkontaminasi air asam (belerang) Kawah Ijen, apabila dibandingkan dengan bibit padi pada umumnya.
Lahan pertanian yang terkontaminasi air belerang Kawah Ijen, yakni di Kecamatan Asembagus dan Banyuputih.
Padi BK 01 dan 02 agritan menjadi terobosan baru pemerintah daerah setempat, karena benih padi varietas unggul baru tersebut mampu bertahan dan tumbuh bagus meskipun PH tanah sawah mencapai 2 persen akibat kontaminasi air asam Kawah Ijen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada Bupati Karna Suswandi, karena berhasil menemukan (berinovasi) bibit padi unggul BK 01 dan 02 Agritan," kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat panen raya padi BK 01 Agritan, di areal persawahan Desa Demung, Kecamatan Besuki, Situbondo, Senin.
Menurutnya, padi varietas unggul BK 01 agritan menjadi bukti bahwa varietas ini memiliki banyak keunggulan yang dinilai akan menjadi solusi bagi permasalahan ketahanan pangan dan ancaman krisis pangan dunia.
Varietas unggul ini, kata Adhy, adalah bagian dari terobosan baru dalam pengembangan teknologi produksi padi, karena varietas padi ini memiliki potensi hasil sampai dengan 8,84 ton per hektare dengan tekstur pulen, tahan terhadap hama wereng, batang cokelat serta terhadap beberapa penyakit seperti hawar daun dan penyakit serangan jamur.
Adhy juga menyampaikan keunggulan lain pada varietas padi BK 01/02 adalah memiliki umur pendek yaitu sekitar 75-80 hari setelah semai dan bisa disebut dengan varietas super.
Varietas ini sangat dibutuhkan untuk dapat mendorong peningkatan indeks pertanaman padi.
"Kata yang paling tepat adalah bibit padi BK 01 dan 02 Agritan solusi bagi petani, solusi bagi masyarakat, solusi bagi negara dan bangsa untuk mengatasi masalah ketahanan pangan," katanya pula.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan bahwa pemerintah menggencarkan pengembangan bibit padi BK 01/02 dilaksanakan di masing-masing kecamatan.
"Hari ini sudah disampaikan Pak Pj Gubernur, tinggal bagaimana kita sekarang memperbanyak pembibitan, karena Menteri Pertanian sudah menunggu bibit padi BK 01 Agritan dan 02 Agritan," katanya lagi.
Bupati menyampaikan pengembangan bibit padi BK 01/ 02 ini tidak hanya dilakukan oleh jajaran Dinas Pertanian setempat, tapi juga Pemprov Jatim turut mendukung pengembangan varietas bibit unggul tersebut agar terus berkembang.
"Tentu apa yang kami sampaikan dari Situbondo untuk Indonesia, juga didukung Pak Pj Gubernur yang sudah menginstruksikan kepada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk terus melakukan pembenihan padi BK 01/02," kata Bung Karna, sapaan akrab Bupati Karna Suswandi.
Padi BK 01 dan 02 Agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru di Kabupaten Situbondo, yang mampu bertahan tumbuh bagus di areal persawahan terkontaminasi air asam (belerang) Kawah Ijen, apabila dibandingkan dengan bibit padi pada umumnya.
Lahan pertanian yang terkontaminasi air belerang Kawah Ijen, yakni di Kecamatan Asembagus dan Banyuputih.
Padi BK 01 dan 02 agritan menjadi terobosan baru pemerintah daerah setempat, karena benih padi varietas unggul baru tersebut mampu bertahan dan tumbuh bagus meskipun PH tanah sawah mencapai 2 persen akibat kontaminasi air asam Kawah Ijen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024