Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan banjir di kawasan Surabaya bagian barat akibat adanya pendangkalan sungai yang cukup lama di sekitar Banyu Urip dan Benowo.
"Pendangkalan sungai di Banyu Urip sampai Benowo memang lama tidak dikeruk. Makanya aliran air yang deras meluber ke permukaan tanah," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya kini sudah melakukan pengerukan di sungai tersebut. "Jadi warga tidak perlu cemas," ujar.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menambah pompa baru di kawasan Balongsari dan Kandangan. Kedua pompa itu dijadikan alat pencegahan banjir sementara sembari menunggu pengerukan selesai dilakukan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya Erna Purnawati menuturkan, saluran irigasi di Surabaya Barat menang kurang ideal. Ketinggian jalan lebih rendah dari saluran air yang ada di sana.
"Makanya tidak heran kalau genangan air selalu saja datang ketika hujan turun," ujarnya.
Sepanjang 2011, lanjutnya, penangan banjir tidak bisa dilakukan secara maksimal. Beberapa proyek penanganan banjir gagal terwujud karena anggaran yang ada tidak turun. Sepanjang 2012 ini, ia mengaku memiliki anggaran Rp24 miliar untuk penanganan banjir.
"Pengerukan dan penambahan pompa menjadi konsentrasi kami," imbuhnya.
Pantauan ANTARA hingga saat ini banjir masih terjadi di Surabaya Barat. Warga yang tinggal di Balongsari, Kandangan, sampai Pakal masih dilanda genangan air setinggi mata kaki. Beberapa warga juga terus membentengi rumahnya dari aliran air yang terus terjadi ketika hujan turun.
Salah satu warga Balongsari Tama Julianto mengatakan, sudah tiga hari ini rumahnya digenang air. Ketinggian air tidak bisa diprediksi, setiap hujan datang air selalu saja mengenang di pemukiman.
"Sekarang tiap pinggir rumah ditumpuki pasir untuk mencegah air masuk. Sekarang saja di rumah masih ada genangan air sampai mata kaki," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012