Mahasiswa Universitas Jember (Unej) Muchammad Rizqi Fermanda berhasil menjadi juara 3 dalam lomba desain batik yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri.
Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat, bekerja sama dengan KBRI Washington DC dan Kedutaan Besar AS di Jakarta.
"Tiga hari pertama saya habiskan untuk membuat konsep dan mencari referensi, tujuh hari untuk mulai mendesain, dan lima hari terakhir untuk meminta pendapat dan masukan dari teman-teman dan dosen," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Jumat.
Lomba desain batik bertema "Merayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS" itu menarik perhatian ribuan peserta dari Indonesia dan Amerika Serikat, sehingga sebanyak 266 desain batik yang diseleksi oleh tim.
Desain Rizqi berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan kombinasi unik antara motif batik tradisional Indonesia seperti kawung, tujuh rupa, mega mendung, parang, serta elemen-elemen khas Amerika seperti bendera dan burung elang.
"Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat beragam budayanya. Disatukan oleh semangat gotong royong dan perjuangan para pahlawan sehingga merdeka pada 17 Agustus 1945," tuturnya.
Baca juga: Peneliti Unej ciptakan sabun mandi berbahan dasar daun kelor
Menurutnya batik merupakan salah satu budaya dari Indonesia yang tak pernah hilang dari perkembangan zaman, namun pihaknya menghadapi tantangan terbesar dalam lomba desain yakni menggabungkan elemen budaya dari dua negara yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis.
"Tidak bisa dipungkiri kedua negara memiliki perbedaan yang sangat jauh namun memiliki ikatan yang erat, makna yang saya angkat mengenai kultur budaya yang berbeda dan disatukan oleh batik," katanya.
Desain batiknya tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga mengandung filosofi elemen yang beragam, di antaranya burung elang jawa, peta Indonesia, peta Amerika, awan, bunga, batik pena, batik garuda, batik bendera Indonesia, dan batik bendera Amerika.
"Elemen diambil dari ciri khas kedua negara, batik itu juga menggambarkan bentuk cinta. Kedua negara saling berkolaborasi dengan adanya cinta yang dilambangkan dengan bentuk batik bunga," ujarnya.
Ia menjelaskan apapun rintangan yang dihadapi akan terasa mudah dan bentuk batik padi menjadi ikatan yang saling harmoni seperti keluarga yang akan selalu bersama untuk perdamaian dunia.
Sebelumnya Rizqi juga pernah mengikuti lomba desain batik yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya pada Juli 2023 dan berhasil meraih juara ketiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat, bekerja sama dengan KBRI Washington DC dan Kedutaan Besar AS di Jakarta.
"Tiga hari pertama saya habiskan untuk membuat konsep dan mencari referensi, tujuh hari untuk mulai mendesain, dan lima hari terakhir untuk meminta pendapat dan masukan dari teman-teman dan dosen," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Jumat.
Lomba desain batik bertema "Merayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS" itu menarik perhatian ribuan peserta dari Indonesia dan Amerika Serikat, sehingga sebanyak 266 desain batik yang diseleksi oleh tim.
Desain Rizqi berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan kombinasi unik antara motif batik tradisional Indonesia seperti kawung, tujuh rupa, mega mendung, parang, serta elemen-elemen khas Amerika seperti bendera dan burung elang.
"Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat beragam budayanya. Disatukan oleh semangat gotong royong dan perjuangan para pahlawan sehingga merdeka pada 17 Agustus 1945," tuturnya.
Baca juga: Peneliti Unej ciptakan sabun mandi berbahan dasar daun kelor
Menurutnya batik merupakan salah satu budaya dari Indonesia yang tak pernah hilang dari perkembangan zaman, namun pihaknya menghadapi tantangan terbesar dalam lomba desain yakni menggabungkan elemen budaya dari dua negara yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis.
"Tidak bisa dipungkiri kedua negara memiliki perbedaan yang sangat jauh namun memiliki ikatan yang erat, makna yang saya angkat mengenai kultur budaya yang berbeda dan disatukan oleh batik," katanya.
Desain batiknya tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga mengandung filosofi elemen yang beragam, di antaranya burung elang jawa, peta Indonesia, peta Amerika, awan, bunga, batik pena, batik garuda, batik bendera Indonesia, dan batik bendera Amerika.
"Elemen diambil dari ciri khas kedua negara, batik itu juga menggambarkan bentuk cinta. Kedua negara saling berkolaborasi dengan adanya cinta yang dilambangkan dengan bentuk batik bunga," ujarnya.
Ia menjelaskan apapun rintangan yang dihadapi akan terasa mudah dan bentuk batik padi menjadi ikatan yang saling harmoni seperti keluarga yang akan selalu bersama untuk perdamaian dunia.
Sebelumnya Rizqi juga pernah mengikuti lomba desain batik yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya pada Juli 2023 dan berhasil meraih juara ketiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024