Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Kediri memberikan edukasi kepada nadzir yakni pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif (orang yang mewakafkan) untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
Ketua BWI Kota Kediri Zubaduz Zaman mengemukakan pihaknya memang kolaborasi dengan pemkot guna memberikan edukasi lebih mendalam kepada para nadzir di Kota Kediri, utamanya mengenai tugas dan kewajiban mereka.
"Nadzir bertugas untuk mengadministrasi harta benda wakaf, mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, mengawasi dan melindungi harta benda wakaf serta membuat pelaporan setiap tahunnya," katanya di Kediri, Selasa.
Ia juga mengatakan, pembinaan ini juga sebagai sarana berbagi tentang bagaimana pengelolaan wakaf supaya tidak ada permasalahan.
"Kami sengaja mengumpulkan para nadzir guna memberikan pemahaman lebih seputar wakaf dan sebagai wadah diskusi serta mencari solusi supaya nantinya proses pelaksanaan wakaf di masyarakat ini dapat berjalan dengan baik dan benar baik secara syariat agama maupun peraturan perundang-undangan," ujar dia.
Baca juga: Disdik Kediri latih operator Dapodik optimalikan pemutakhiran data
Pihaknya juga meminta agar nadzir tidak perlu takut untuk menghubungi BWI Kota Kediri jika terdapat hal yang ingin didiskusikan, sebab BWI adalah badan resmi yang menaungi perwakafan di Indonesia.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Kediri Ahmad Jainudin mengatakan Pemerintah Kota Kediri memberikan dukungan untuk BWI termasuk operasional sehingga bisa dimanfaatkan untuk keperluan operasionalnya serta program BWI Kota Kediri. Dengan itu, diharapkan edukasi soal wakaf masih tersampaikan dan dapat terorganisasi dengan baik.
"Kami harap anggaran ini bisa mendukung kinerja dari BWI Kota Kediri. Tujuannya supaya pengelolaan wakaf ini bisa membawa manfaat bagi umat. Disamping itu transparansi dan akuntabilitas harus bisa dipertanggungjawabkan," kata Ahmad Jainudin.
Jainuddin juga mengucapkan terimakasih kepada BWI Kota Kediri sebab dengan kolaborasi yang baik masyarakat juga semakin ter-edukasi tentang wakaf. Selain itu, nadzir pun juga mendapatkan pengetahuan baru terkait wakaf sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan dengan baik.
"Kunci keberhasilan dari sebuah program adalah kerjasama, sinergi dan kolaborasi. Supaya manejemen wakaf di Kota Kediri dapat terorganisasi dengan baik perlu peran serta dari masyarakat (nadzir), organisasi (BWI) dan pemerintah daerah (Pemkot Kediri)," kata dia.
Kegiatan pembinaan ini digelar di Kantor BWI Kota Kediri dengan peserta nadzir di kota ini. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa pertemuan berdasarkan wilayah kecamatan. Diawali oleh nadzir di wilayah Kecamatan Mojoroto, dilanjutkan dengan dua wilayah kecamatan lain yakni Kecamatan Kota dan pesantren.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua BWI Kota Kediri Zubaduz Zaman mengemukakan pihaknya memang kolaborasi dengan pemkot guna memberikan edukasi lebih mendalam kepada para nadzir di Kota Kediri, utamanya mengenai tugas dan kewajiban mereka.
"Nadzir bertugas untuk mengadministrasi harta benda wakaf, mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, mengawasi dan melindungi harta benda wakaf serta membuat pelaporan setiap tahunnya," katanya di Kediri, Selasa.
Ia juga mengatakan, pembinaan ini juga sebagai sarana berbagi tentang bagaimana pengelolaan wakaf supaya tidak ada permasalahan.
"Kami sengaja mengumpulkan para nadzir guna memberikan pemahaman lebih seputar wakaf dan sebagai wadah diskusi serta mencari solusi supaya nantinya proses pelaksanaan wakaf di masyarakat ini dapat berjalan dengan baik dan benar baik secara syariat agama maupun peraturan perundang-undangan," ujar dia.
Baca juga: Disdik Kediri latih operator Dapodik optimalikan pemutakhiran data
Pihaknya juga meminta agar nadzir tidak perlu takut untuk menghubungi BWI Kota Kediri jika terdapat hal yang ingin didiskusikan, sebab BWI adalah badan resmi yang menaungi perwakafan di Indonesia.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Kediri Ahmad Jainudin mengatakan Pemerintah Kota Kediri memberikan dukungan untuk BWI termasuk operasional sehingga bisa dimanfaatkan untuk keperluan operasionalnya serta program BWI Kota Kediri. Dengan itu, diharapkan edukasi soal wakaf masih tersampaikan dan dapat terorganisasi dengan baik.
"Kami harap anggaran ini bisa mendukung kinerja dari BWI Kota Kediri. Tujuannya supaya pengelolaan wakaf ini bisa membawa manfaat bagi umat. Disamping itu transparansi dan akuntabilitas harus bisa dipertanggungjawabkan," kata Ahmad Jainudin.
Jainuddin juga mengucapkan terimakasih kepada BWI Kota Kediri sebab dengan kolaborasi yang baik masyarakat juga semakin ter-edukasi tentang wakaf. Selain itu, nadzir pun juga mendapatkan pengetahuan baru terkait wakaf sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan dengan baik.
"Kunci keberhasilan dari sebuah program adalah kerjasama, sinergi dan kolaborasi. Supaya manejemen wakaf di Kota Kediri dapat terorganisasi dengan baik perlu peran serta dari masyarakat (nadzir), organisasi (BWI) dan pemerintah daerah (Pemkot Kediri)," kata dia.
Kegiatan pembinaan ini digelar di Kantor BWI Kota Kediri dengan peserta nadzir di kota ini. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa pertemuan berdasarkan wilayah kecamatan. Diawali oleh nadzir di wilayah Kecamatan Mojoroto, dilanjutkan dengan dua wilayah kecamatan lain yakni Kecamatan Kota dan pesantren.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024