Polres Bojonegoro menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dengan melibatkan 5.721 personil, untuk persiapan pengamanan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak dalam Operasi Mantap Praja Semeru 2024.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin mengatakan, gelar pasukan di alun-alun Bojonegoro ini tersebut merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi tahapan Pilkada 2024.
"Operasi Mantap Praja Semeru 2024 ini akan melibatkan 5.721 personel dengan rincian Polres Bojonegoro 800 personel, TNI 360 personel dan Linmas sebanyak 4.236 personel," katanya.
Mario menjelaskan, pengamanan penyelenggaraan tahapan Pilkada selama 135 hari, terhitung sejak diberlakukan mulai tanggal 19 Agustus sampai dengan 31 Desember.
Operasi tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang didukung dengan kegiatan penegakan hukum. Meskipun Bojonegoro masuk kategori kurang rawan, namun pihak kepolisian tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Sehingga seluruh rangkaian tahapan Pilkada serentak 2024 dapat berjalan dengan aman dan lancar," jelas Mario.
Dalam kacamata Kamtibmas, dikatakan Mario, peningkatan intensitas kegiatan politik tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian, lanjutnya, adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan, kampanye negatif, serta penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian.
"Hal itu yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat," katanya.
Untuk itu Mario mengimbau kepada seluruh masyarakat Bojonegoro agar tetap menjaga kerukunan, meskipun memiliki perbedaan pandangan politik. Hal itu penting untuk menghindari konflik sosial yang bisa muncul akibat perbedaan.
"Serta tidak menyebarkan berita palsu atau informasi yang belum tahu asal sumbernya, karena bisa memicu keresahan dan mempengaruhi jalannya Pilkada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin mengatakan, gelar pasukan di alun-alun Bojonegoro ini tersebut merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi tahapan Pilkada 2024.
"Operasi Mantap Praja Semeru 2024 ini akan melibatkan 5.721 personel dengan rincian Polres Bojonegoro 800 personel, TNI 360 personel dan Linmas sebanyak 4.236 personel," katanya.
Mario menjelaskan, pengamanan penyelenggaraan tahapan Pilkada selama 135 hari, terhitung sejak diberlakukan mulai tanggal 19 Agustus sampai dengan 31 Desember.
Operasi tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang didukung dengan kegiatan penegakan hukum. Meskipun Bojonegoro masuk kategori kurang rawan, namun pihak kepolisian tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Sehingga seluruh rangkaian tahapan Pilkada serentak 2024 dapat berjalan dengan aman dan lancar," jelas Mario.
Dalam kacamata Kamtibmas, dikatakan Mario, peningkatan intensitas kegiatan politik tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian, lanjutnya, adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan, kampanye negatif, serta penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian.
"Hal itu yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat," katanya.
Untuk itu Mario mengimbau kepada seluruh masyarakat Bojonegoro agar tetap menjaga kerukunan, meskipun memiliki perbedaan pandangan politik. Hal itu penting untuk menghindari konflik sosial yang bisa muncul akibat perbedaan.
"Serta tidak menyebarkan berita palsu atau informasi yang belum tahu asal sumbernya, karena bisa memicu keresahan dan mempengaruhi jalannya Pilkada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024