Para petani bawang merah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mendorong pemerintah daerah setempat membangun pasar khusus bawang merah untuk memudahkan petani memasarkan hasil panen dan sekaligus menambah pendapatan petani.
Salah seorang petani bawang asal Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Sudiyono mengemukakan bahwa Situbondo merupakan salah satu sentra bawang merah dan sangat memungkinkan dibangun pasar.
"Memang tidak sebesar di Kabupaten Nganjuk dan Probolinggo, tapi yang kami tahu di sini banyak petani bawang di beberapa kecamatan," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Sudiyono, petani bawang merah khususnya tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Kapongan, Mangaran, Panarukan, dan Panji.
Areal sawah yang ditanami bawang merah di Kecamatan Banyuputih, lanjut ia, mayoritas petani di Desa Wonorejo, desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi.
"Menurut kami kalau pemerintah daerah membangun pasar bawang merah akan menguntungkan petani bawang dari sisi pemasarannya, di sisi lain pembeli dari berbagai daerah juga bisa langsung menuju pasar bawang di Situbondo," ujar Sudiyono.
Ia mengaku jika pemerintah daerah membangun pasar khusus bawang merah para petani bawah setempat tidak perlu lagi menjual hasil panennya ke luar daerah, justru pembeli dari luar daerah akan datang ke Situbondo.
Selain pasar bawang, petani juga berharap pemerintah membangun gudang bawang merah untuk penyimpanan ketika harga bawang murah seperti saat ini.
"Gudang bawang itu sangat diperlukan oleh petani, kalau harga sedang murah dan bawang merah melimpah, kami petani bisa menyimpannya di gudang," kata Sudiyono.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo Supriyono mengatakan, pemerintah setempat belum membangun pasar bawang merah maupun gudang.
"Saat ini kami masih fokus dengan melakukan sosialisasi di beberapa sentra bawang merah, khususnya mengenai bibit bawang merah yang bisa dilakukan saat harga bawang merah murah, bisa untuk pembibitan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Salah seorang petani bawang asal Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Sudiyono mengemukakan bahwa Situbondo merupakan salah satu sentra bawang merah dan sangat memungkinkan dibangun pasar.
"Memang tidak sebesar di Kabupaten Nganjuk dan Probolinggo, tapi yang kami tahu di sini banyak petani bawang di beberapa kecamatan," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Sudiyono, petani bawang merah khususnya tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Kapongan, Mangaran, Panarukan, dan Panji.
Areal sawah yang ditanami bawang merah di Kecamatan Banyuputih, lanjut ia, mayoritas petani di Desa Wonorejo, desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi.
"Menurut kami kalau pemerintah daerah membangun pasar bawang merah akan menguntungkan petani bawang dari sisi pemasarannya, di sisi lain pembeli dari berbagai daerah juga bisa langsung menuju pasar bawang di Situbondo," ujar Sudiyono.
Ia mengaku jika pemerintah daerah membangun pasar khusus bawang merah para petani bawah setempat tidak perlu lagi menjual hasil panennya ke luar daerah, justru pembeli dari luar daerah akan datang ke Situbondo.
Selain pasar bawang, petani juga berharap pemerintah membangun gudang bawang merah untuk penyimpanan ketika harga bawang murah seperti saat ini.
"Gudang bawang itu sangat diperlukan oleh petani, kalau harga sedang murah dan bawang merah melimpah, kami petani bisa menyimpannya di gudang," kata Sudiyono.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo Supriyono mengatakan, pemerintah setempat belum membangun pasar bawang merah maupun gudang.
"Saat ini kami masih fokus dengan melakukan sosialisasi di beberapa sentra bawang merah, khususnya mengenai bibit bawang merah yang bisa dilakukan saat harga bawang merah murah, bisa untuk pembibitan," katanya.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024