Bojonegoro - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Agus Bachtiar, mengatakan Bengawan Solo di daerah hilir Jatim yang statusnya di bawah siaga banjir, tetap di waspadai kembali meluap.
"Kita tetap mewaspadai Bengawan Solo meluap kembali, sebab Februari merupakan puncak musim hujan," katanya di Bojonegoro, Kamis.
Ia menjelaskan, dari hasil pemantauannya, kodisi permukaan air Bengawan Solo di daerah hulu, Jateng hingga hilir Jatim sepanjang 600 kilometer, sekarang ini semuanya di bawah siaga banjir. Termasuk ketinggian air yang ditampung di Waduk Gajahmungkur di Wonogiri, Jateng, kondisi airnya juga belum penuh.
"Yang jelas, sekarang Bengawan Solo mulai hulu hingga hilir aman, tidak ada banjir," ucapnya, menjelaskan.
Berdasarkan data, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho sekitar 70 kilometer ke arah hulu dari Kota Bojonegoro, jauh di bawah siaga banjir, begitu pula ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro. Sementara itu, di daerah hilirnya di Babat, Lamongan, ketinggian air 4,97 meter dan daerah setempat siaga I, kalau ketinggiannya mencapai 6,50 meter.
Ia menambahkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi hingga pertengahan Maret. "Dengan kondisi curah hujan tinggi berpeluang banjir terjadi di sepanjang Bengawan Solo mulai hulu hinggi hilir," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, menyatakan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo tetap dilakukan dengan membuka posko bersama melibatkan berbagai instansi terkait.
"Posko banjir buka selama 24 jam penuh hingga Maret," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat selain tetap diminta mewaspadai kemungkinan datangnya banjir Bengawan Solo dan banjir bandang anak sungainya, juga mewaspadai angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
"Kami minta seluruh posko bencana di kecamatan mewaspadai ancaman banjir dan angin kencang," ujarnya.
Ia menyebutkan, dari laporan Camat Margomulyo, Yayah Rochman, angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Margomulyo sehari yang lalu itu, menimbulkan kerusakan sejumlah rumah warga, antene radio di kantor kecamatan setempat patah.
"Kerusakan yang terjadi tidak parah, bisa langsung di atasi dan tidak ada laporan ada korban manusia," katanya, menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012