Pacitan - Komisi B DPRD Pacitan, Jawa Timur, Selasa, setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah, menilai kinerja sebagian guru bersertifikasi belum profesional.
"Hasil sidak kami di lapangan siang tadi masih menemukan banyak guru yang pulang lebih awal, padahal masih jam pelajaran sekolah. Fakta ini sangat ironis mengingat sebagian besar mereka sudah mendapat sertifikasi mengajar," kata Ketua Komisi B DPRD Trenggalek Ronny Wahyono.
Selain menemukan sejumlah guru yang membolos, Ronny mengungkapkan bahwa pihaknya juga masih mendapati laporan adanya pengajar yang ditengarai kerap menggunakan bahasa/kata-kata kasar saat mendidik siswanya.
Politisi Partai Demokrat itu tidak serta-merta menunjuk guru ataupun sekolah dimaksud, namun ia mengisyaratkan temuan banyak terjadi di sekolah tingkat SD dan SMP.
Karena itu, Ronny atas nama Komisi B mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat lebih intensif memantau kwalitas kinerja para guru, khususnya yang sudah lolos sertifikasi.
"Kami juga sudah melaporkan tentang hasil sidak di lapangan. Kami berharap ke depan para pengawas (sekolah) lebih memaksimalkan kinerjanya," imbaunya.
Ia menambahkan, apabila dalam penilaian selanjutnya masih ditemukan guru yang tidak disiplin dan bermoral rendah, dinas pendidikan diminta bersikap sekaligus bertindak lebih tegas.
Salah satu tindakan disiplin yang direkomendasikan pihak DPRD adalah dengan melakukan pencabutan sertifikasi mengajar guru yang bersangkutan.
"Sertifikasi ini bersifat sementara bukan tetap, ini yang belum banyak diketahui oleh para guru. Misalnya ada oknum guru yang diketahui berselingkuh, ya harus dikenai sanksi disiplin," tegas Ronny.
Dia menambahkan, digulirkannya program sertifikasi oleh pemerintah pusat itu untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Bahkan, lanjut dia, kesejahteraan bagi guru yang sudah lolos program ini bertambah dua kali lipat, sehingga harus diimbangi dengan kinerja yang profesional.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pacitan, hingga kini jumlah guru yang belum masuk data sebagai program sertifikasi ada sebanyak 1.682 pendidik. Selebihnya, yakni sebanyak 3.053 guru sudah dinyatakan lolos uji kompetensi mengajar, terhitung sejak tahun 2006 hingga 2011.
Kepala Dindik Heru Wiwoho mengatakan, rencana pemerintah pusat agar seluruh guru lolos sertifikasi pada tahun 2014 bisa lebih meningkatkan mutu pendidikan. "Kami melalui pengawas sekolah tentu akan mengintensifkan pemantauan kinerja guru. Bila terjadi pelanggaran, akan diperingatkan dan ditindaklanjuti," jawabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012