Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melakukan survei sejumlah karya seni dan budaya di Kabupaten Madiun, Jawa Timur sebagai upaya untuk mengembangkan potensi daerah yang mendukung kegiatan ekonomi kreatif di wilayah setempat.

"Kegiatan survei karya seni dan budaya yang dilakukan ISI Yogyakarta ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Pemerintah Kabupaten Madiun dan ISI Yogyakarta yang dilakukan oleh Penjabat Bupati Madiun dan Rektor ISI Yogyakarta beberapa waktu lalu," ujar Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Indra Setyawan dalam keterangan di Madiun, Kamis.

Dalam kegiatan survei tersebut tim ISI Yogyakarta terdiri atas Pembantu Rektor 1, Dekan Seni Pertunjukan, Dekan Media Rekam, dan Dekan Seni Rupa. Rombongan tersebut disambut oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro; Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun.

Tim kemudian disuguhkan pertunjukan seni khas budaya Kabupaten Madiun yakni "Dongkrek". Tim lalu mengunjungi sejumlah lokasi, di antaranya pembuatan ukiran dari akar pohon jati di Kecamatan Saradan.

Di lokasi itu tim disambut oleh peguyuban perajin ukiran jati, perajin alat musik, perajin kriya, serta perajin seni kaligrafi dari kayu jati. Kunjungan terakhir ke lokasi perajin batik di Desa Sendangrejo yang juga disambut oleh Paguyuban Batik Kampung Pesilat.

"Di setiap tempat yang dikunjungi, tim ISI berdiskusi dengan perajin untuk menampung keluhan dan memberikan masukan ke mereka," kata Indra.

Dengan survei dan kerja sama tersebut, katanya, diharapkan potensi seni dan budaya oleh pelaku usaha dan perajin di Kabupaten Madiun bisa berkembang, terutama dalam aspek pemasaran yang lebih luas.

"ISI Yogyakarta memiliki banyak akses yang bisa membantu proses pengembangan potensi seni dan budaya yang ada di Kabupaten Madiun," katanya.

Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta Dewanto Sukistono mengatakan kegiatan survei ini merupakan kelanjutan dari beberapa kegiatan sebelumnya, termasuk nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Madiun yang kemudian diturunkan menjadi Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan dinas-dinas terkait.

"Tahapan ini sebagai lanjutan dari MoU. Dalam PKS akan menghasilkan beberapa poin penting, terutama dalam konteks mengembangkan potensi daerah dan berkontribusi dalam pembangunan bersama," katanya.

Pihaknya menilai bahwa budaya dan karya seni Kabupaten Madiun memiliki potensi yang luar biasa. Memang masih terdapat sejumlah kendala, namun secara umum, seni dan budaya tersebut layak dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.

"Kolaborasi atau kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Madiun dan ISI Yogyakarta ini diharapkan dapat memoles dan mengembangkan potensi tersebut secara optimal," katanya.

Ia menambahkan terdapat tiga hal penting yang mendesak untuk ditindaklanjuti dengan segera dalam pengembangan seni dan budaya di Kabupaten Madiun, yakni terkait dengan seni rupa, seni pertunjukan, dan persoalan digital atau media rekam.

"Saya pikir modal dari segi material maupun kemampuan 'skill' sudah sangat kuat. Tinggal bagaimana menentukan arah pengembangan ke depan," katanya.

Karenanya, kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Madiun dan ISI Yogyakarta diharapkan dapat memoles dan mengembangkan potensi tersebut secara optimal ke depannya sehingga mendukung kegiatan ekonomi kreatif yang muaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024