Bojonegoro - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dijadwalkan, Sabtu (21/1) melakukan kunjungan ke Jatim, untuk mengkoordinasikan pembangunan rel kereta api (KA) ganda dengan pejabat daerah. "Setelah melakukan pertemuan dengan Waki Kota Surabaya, koordinasi pembangunan rel KA ganda akan dilanjutkan dengan Bupati Bojonegoro Suyoto," kata Manajer Humas Daops VIII PT KA Sri Winarso di Stasiun Besar Bojonegoro, Jumat. Menurut dia, Wamenhub, Bambang, berangkat dari Surabaya dengan KA, menuju Bojonegoro, sekaligus melakukan pemantauan pelaksanaan pembangunan rel KA ganda di wilayah Jatim. Di Bojonegoro, koordinasi pembangunan rel KA ganda, dilakukan dengan Bupati Bojonegoro, Suyoto dengan jajaran pemkab lainnya. "Bagaimana rincinya yang dibahas kami belum tahu," ucapnya. Di Bojonegoro, menurut Kepala Dinas PU Pemkab Bojonegoro, Andi Tjandra, pembangunan rel KA ganda, menganggu saluran drainase dan irigasi di sejumlah lokasi. Selain itu, karena sistem drainase yang ada belum sempurna, adanya pembangunan rel KA ganda bisa menimbulkan banjir di pemukiman warga. Ia mencontohkan, beberapa waktu yang lalu, puluhan pemukiman warga di Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, terendam air banjir yang ditimbulkan air hujan yang tidak bisa mengalir, karena tersumbat bahan material pembangunan rel KA ganda. "Langkah kami, langsung ke lapangan untuk mengurangi terjadinya genangan banjir, dengan melancarkan saluran yang tersumbat," katanya, menjelaskan. Pemkab, lanjutnya, mengharapkan ada penanganan terganggunya saluran drainase dan irigasi, akibat pembangunan rel KA ganda di wilayah setempat, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Sebelum itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, melaporkan, dari hasil identifisikasi yang dilakukan, sedikitnya ada 12 lokasi saluran drainase dan sejumlah saluran irigasi yang terganggu pembangunan rel KA ganda. Dengan terganggunya saluran drainase dan irigasi di wilayah setempat, mengancam menenggelamkan tanaman padi di wilayah selatan rel KA, kalau terjadi hujan deras, karena air tidak bisa dengan normal mengalir melalui saluran drainase dan saluran irigasi. Sebelum itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Tunjung Inderawan, mengatkan, fokus pelaksanaan pembangunan rel kereta api (KA) ganda yaitu menyelesaikan masalah lokasi tanah yang akan dimanfaatkan jalur rel, sepanjang Cirebon, Jabar, hingga Surabaya, Jatim. "Masalah lokasi tanah jalur rel KA ganda, masih ada sekitar 30 persen yang harus diselesaikan sepanjang jalur Cirebon sampai Surabaya," katanya.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012