Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno menyebut inflasi daerahnya selama kurun Juli 2024 mengalami kenaikan tipis, sekitar 2,8 persen, dibanding periode bulan sebelumnya (Juni) sebagai imbas kenaikan sejumlah komoditas pokok pangan seperti cabai dan beras.

"Inflasi bulan Juli kita lebih tinggi dibanding bulan Juni," kata Pj Bupati Heru usai rapat dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) di pendopo Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin.

Dijelaskan, pada Juli 2024 ini inflasi year on year (y-o-y) Kabupaten Tulungagung sebesar 2,18 persen.

Artinya, harga barang dan jasa secara umum di Tulungagung mengalami kenaikan sebesar 2,18 persen dibandingkan dengan Juni 2023.

Inflasi bulan Juli mengalami kenaikan tipis dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 2,08 persen.

"Kenaikan inflasi Kabupaten Tulungagung disebabkan kenaikan harga beras dan cabe. Harga beras medium mengalami kenaikan hingga Rp12,5 ribu per kilogram, sedang harga cabe mencapai Rp65 ribu per kilogram," katanya.

Untuk menekan harga itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog dan Kabupaten lain penghasil cabai.

"Di bulan Agustus ini sudah waktunya kita gerakan pangan murah kembali, Agustus ini segera didistribusikan beras bantuan pangan," ujarnya.

Sedang untuk cabai akan melakukan kerjasama dengan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar sebagai penghasil cabai, di mana saat ini sudah dalam tahap koordinasi.

Dalam rapat, TPID memprediksi harga cabai akan turun dia bulan ke depan.

"Nanti kita jaga agar harga cabai tidak terlalu drop," tuturnya.

Harga beras diprediksi akan terus mengalami kenaikan. Menurut Heru kenaikan harga beras terjadi setelah panen raya berakhir dan saat ini sedang memasuki musim panen.

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024